Share

Part 24

Dara celingak-celinguk melihat tempat tinggal kami yang sekarang. Ada gurat kekaguman di wajahnya melihat rumah yang kami tempati. Rumah milik keluarga Hana ini tak kalah mewah dari rumah Tante Retno. Meski tak bertingkat, namun setiap ruangan memiliki ukuran yang luas, sehingga bangunan ini terlihat besar dan mewah.

Ayah terus memperhatikan Dara dengan wajah yang sumringah, berharap gadis yang usianya belum lagi genap dua puluh tahun itu segera berhambur memeluknya.

Ayah masih berdiri dengan memegangi kedua penyangganya, mengikuti dengan ekor mata arah langkah kaki Dara yang berjalan kesana-kemari. Aku memang tak bilang soal ancamanku pada Dara. Yang Ayah tahu, Dara datang atas keinginannya sendiri.

"Kau punya banyak uang rupanya, bisa menyewa rumah sebagus ini," tuturnya tanpa menyapa Ayah.

"Kami hanya menumpang!" sahutku.

"Kau menyindirku?" Dara sedikitpun tak melirik Ayah.

"Kau sehat-sehat saja, Dara?" Suara lirih Ayah terdengar menyapa. Dara berdecak, seolah-olah malas menya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
paman Iki suka sama Sarah tapi pura" cuek
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status