Share

Part 25

"Kau masak apa di rumah?" tanya Paman.

"Masih yang tadi pagi saja. Masih cukup sampai makan malam. Ibu tak jadi datang, sementara Dara pulang cepat," sahutku.

"Pasti semua tak berjalan sesuai rencana," pekiknya. Aku mengangguk. "Bungkuskan aku camilan buat Ayahmu."

"Ayah sedang tak enak hati. Percuma dibawakan."

.

Paman segera pulang setelah meneguk habis susu stroberi pesanannya. Andar masih penasaran melihat kami yang saling bersahut-sahutan dari tadi tanpa dia tahu apa yang sedang kami bahas.

"Lama sekali menunggu sampai hari Minggu, aku sudah tidak sabar ingin mengenal keluargamu," pintanya sambil menyesap kopi espresso yang sangat pahit menurut lidahku.

Aku kembali tertegun. Bayangan kalau Andar akan menjauh setelah tahu keadaan keluargaku semakin membuatku takut. Selama ini aku membiarkan dia mengantarku hanya sampai di depan pagar saja. Selain terlalu cepat mengenalkannya pada Ayah, aku juga harus menghormati Paman Harun selaku pemilik rumah.

Dari luar, jelas terlihat rumah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
takutnya andar pria yg menabrak ayah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status