Share

Part 44

"Kalau tidak ingin menjawab, pulang saja!" Lagi-lagi aku seperti orang yang berbicara pada diri sendiri karena tak ada jawaban dari mulut mereka. "Kau hanya akan mengganggu kesehatan Ayahku."

Aku menarik tangan Ayah, mencoba membantunya lebih cepat berdiri.

"Kita masuk saja, Yah," ucapku mencoba untuk tak terpengaruh dengan kediaman mereka.

Namun tanpa diduga, tangan besar itu menyentuh dan meraih pergelangan tanganku. Aku membalikkan badan, kudapati dia yang kembali menatapku dengan tatapan intens dengan matanya yang kini telah memerah. Bisa kuartikan kalau dia memintaku untuk tidak pergi dan tetap dalam posisiku semula.

"Ada apa lagi?" Aku membiarkan tangan itu kembali menyentuh kulitku seperti waktu itu. Seperti saat kami masih berpacaran dan dia menggenggam erat tanganku sepanjang jalan.

"Aku tak menyalahkanmu untuk semua keputusan itu. Kau punya hak untuk memilih yang terbaik. Jika aku bukanlah hal terbaik dalam hidupmu, kau berhak untuk pergi. Jadi pergi saja. Jangan sampai k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status