Share

75. Akad

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2025-06-05 22:52:34

Pagi harinya, suasana yang ramai. Itu tak biasa bagi Titi.

Namun, ia sudah harus bangun dan mandi, lalu salat, sebelum akhirnya dirias oleh MUA yang sudah disiapkan oleh kakaknya.

Melati ngotot ingin menguruskan urusan pernikahan adiknya, ia bilang sebagai penebus karena selama ini Titi sudah menanggung bebannya.

Sekarang giliran Melati yang akan membuat Titi bersantai sebelum pernikahan, agar ia bisa fokus pada persiapan mental.

Jadi pembagian tugasnya, mulai dari Melati yang mengurus konsep pernikahan mulai dari akad sampai resepsi, tentu dengan persetujuan Titi yang akan menjalankannya.

Lalu, Marni berperan sebagai pengurus teknis dalam urusan dapur dan prasmanan. Ia juga bertanggungjawab mengkomunikasikannya pada ibu-ibu tetangga, sebagai budaya di kampung yang langsung dimasak oleh beberapa orang yang merupakan tetangga dekat atau kerabat.

Sementara Adi, ia bertugas untuk mengkomunikasikan dari sisi para tokoh dan Bapak-bapak di Desa, bahkan slametan sebelum hati-H. Ia juga
Blue Rose

Gimana part ini? Apakah kalian menikmatinya?

| 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   76. Kedatangan Mereka

    "Mami, Papi?" Ryan menyebut mereka, membuat semua orang mengerti siapa dua orang yang datang itu. Diikuti oleh beberapa kerabat lain, mereka benar-benar datang. Regan terharu melihat mereka yang tersenyum padanya, ini seperti mimpi baginya. Kedua orang tua Ryan mendekat, lalu memberikan selamat. Moment itu membuat semua orang terharu, akhirnya yang ditunggu datang juga. Setelah kedua orang tua Ryan kembali ke tempat duduknya, Ryan dan Titi meneruskan prosesi yang sempat terpotong. Mereka menukar cincin, Ryan mendoakan Titi, dan menandatangani surat nikah. Foto-foto dan dilanjutkan doa. Setelah proses akad selesai, beralih ke sungkem. Titi dan Ryan menyalami orang tua dan mertua masing-masing, tangis haru pun menyelimuti prosesi tersebut. Titi juga mendapati Mertuanya baik Papi atau Mami Regan, keduanya tak beraksi apapun atau mengatakan hal negatif padanya. Mereka terlihat biasa, sewajarnya orang tua. Dilanjutkan dengan acara Balang Sutuh atau saling melempar sirih d

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   75. Akad

    Pagi harinya, suasana yang ramai. Itu tak biasa bagi Titi.Namun, ia sudah harus bangun dan mandi, lalu salat, sebelum akhirnya dirias oleh MUA yang sudah disiapkan oleh kakaknya. Melati ngotot ingin menguruskan urusan pernikahan adiknya, ia bilang sebagai penebus karena selama ini Titi sudah menanggung bebannya. Sekarang giliran Melati yang akan membuat Titi bersantai sebelum pernikahan, agar ia bisa fokus pada persiapan mental. Jadi pembagian tugasnya, mulai dari Melati yang mengurus konsep pernikahan mulai dari akad sampai resepsi, tentu dengan persetujuan Titi yang akan menjalankannya. Lalu, Marni berperan sebagai pengurus teknis dalam urusan dapur dan prasmanan. Ia juga bertanggungjawab mengkomunikasikannya pada ibu-ibu tetangga, sebagai budaya di kampung yang langsung dimasak oleh beberapa orang yang merupakan tetangga dekat atau kerabat. Sementara Adi, ia bertugas untuk mengkomunikasikan dari sisi para tokoh dan Bapak-bapak di Desa, bahkan slametan sebelum hati-H. Ia juga

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   74. 90%

    Pagi itu, Ryan terdiam di balkon apartemennya. Ia memikirkan kejadian kemarin, memalukan baginya untuk datang ke rumah orang tuanya. Tapi, ia hanya ingin berusaha menghargai Titi. Seperti kata Nenek Asih yang berkata bahwa, ia harus berusaha untuk mengundang keluarganya dulu. Kalau keluarganya tidak datang, baru Itu sudah merupakan keputusan keluarga Ryan yang di luar kendali mereka. Intinya, Ryan hanya ingin memenuhi syarat itu dan sekaligus menghargai Titi. Ia tidak ingin dianggap menyembunyiksn pernikahannya atau merasa malu dengan itu. Maka Sore harinya, ia pun berangkat ke kampung halaman Titi dan mulai mempersiapkan untuk akad dan resepsi besok. Ryan sudah memberikan budget untuk keluarga Titi sebesar 300 juta. Awalnya Adi menolak karena kebanyakan, tapi kata Ryan untuk jaga-jaga. Sementara itu, ia memberikan mas kawin yang sangat banyak sekali untuk Titi. Bagaimanapun Ryan merasa perlu memberikan secara maksimal karena ia memang menganggap Titi jauh lebih berharga d

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   73. Undangan yang Tak Pernah Sampai

    "Nenek pada Ryan karena memilih untuk menjadi pria yang baik." Titi menggeleng tak setuju. "Menurutku dia sangat bodoh," ungkap Titi. "Kalau kebodohannya untuk memperjuangkan cucu nenek yang sholehah ini, bagi nenek nggak apa-apa." Mereka tertawa, lalu Nenek berkata lagi. "Ryan bukan orang yang akan berjuang untuk hal yang tidak layak Sayang, artinya kamu memang seberharga itu buat dia." "Memang iya, Nek?" "Ya kalau dia memang bodoh, mana mungkin dia jadi pebisnis yang bisa membawa perusahaan keluarganya ke dalam prestasi yang jauh lebih besar?" "Kok nenek tahu?" "Melati yang cerita," jawab Nenek. Titi pun terkekeh mendengarnya, diam-diam Melati membantu Ryan untuk mendapatkan restu dari sang nenek. Pada akhirnya melatih dan dirinya adalah tim yang sangat solid. Hanya saja sempat terpisah oleh keadaan. Akan tetapi, sepertinya mereka akan meneruskan kebiasaan mereka lagi seperti dulu, saling mendukung. ••• Dua hari setelah sampai di Jakarta, Ryan memutuskan

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   72. Lamaran

    Meski Ryan memikirkan apa yang dikatakan oleh Nenek Asih, ia masih bisa menjalankan rencananya dengan baik sampai tuntas. Tetangga Titi menghadirinya dengan antusias seperti biasa. Di Desa, meskipun mulut orang-orangnya julit tapi, dalam hal gotong royong mereka nomor satu. Jadi, ada plus minusnya. Titi menggunakan kebaya berwarna Baby Blue dengan bawahan batik hitam dengan motif yang memadukan warna Baby Blue juga. Lalu ada selendang yang senada dengan bawahannya. Ryan sendiri memakai celana kain hitam, baju batik panjang berwarna senada dengan bawahan Titi karena memang ia yang membeli, sepaket alias couple paket. Selama acara inti, Titi diikat dengan cincin yang mungkin tidak ada orang yang tahu kalau cincin itu harganya bisa untuk membeli mobil Fortuner, sekitar 500 sampai 700 juta. Asumsi mereka, karena acaranya sederhana seperti orang-orang biasa, mungkin cincin yang digunakan juga sekitaran 2 sampai 4 juta. Namun, mereka salah. Bahkan, Titi sendiri tidak tahu harga asl

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   71. Cah Bagus

    "... tanpa saya ngomong kayak gini juga, saya sudah yakin kalau Nak Ryan memang sosok yang cocok untuk Titi. Apalagi kalian pernah bersama dan akan sangat mudah untuk mengerti satu sama lain." Ryan tersenyum lebar dan merasa malu. "Terima kasih, Pak," ujarnya. "Ya, ngomong-ngomong nanti kita akan berkunjung ke tempat Pak RT untuk izin tinggal. Karena kamu nggak mungkin kan cuma lamaran langsung pulang?" "Sepertinya saya akan langsung pulang Pak karena mengurus beberapa pekerjaan, tapi setelahnya saya akan kembali ke sini, sekaligus menikahi Titi." "Mungkin Titi yang akan tinggal di sini selama sebulan." "Oke... kita berkunjung ke tempat Pak RT untuk membicarakan soal rencana lamaran juga, rencananya yang sederhana kan?" tanya Adi. "Ya seperti pada umumnya, Pak. Tapi karena waktunya singkat mungkin saya bisa di sini seminggu saja. Apakah nggak papa, Pak?" "Kalau kamu bisanya cuma seminggu, ya coba bapak cari yang cepet." "Terima kasih, Pak." "Sama-sama," ujar Adi. "

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status