Terima kasih untuk dukungan selama ini. Silakan tinggalkan komentar dan saran agar author bisa menulis dengan lebih baik lagi.
Tom dan Tuan Fredd diam sangat lama. Berpikir keras, apa yang mungkin terkandung di bawah tanah kediaman mereka.“Aku akan memeriksa itu nanti. Juga mencari tahu, nama-nama yang bermain menggunakan tangan pemerintah!” kata Jack geram. Ini jelas permainan orang besar dan berkuasa. Setidaknya, beruasa karena dekat dengan pemerintah setempat.Jack mengumpulkan semua berkas yang dibawa Tuan Fredd. “Aku akan memeriksanya lagi.”“Jack, besok sidang Valerie. Apa kau akan pergi?” tanya Tom.Jack yang sudah berdiri dari duduknya, diam sebentar. “Aku akan ke sana pagi. Tuan Fred, kuharap Anda bersedia ikut bersama Falcon. Temani Valerie, jika seandainya aku harus pergi lebih cepat. Besok aku punya janji dengan seseorang di kantor,” katanya.“Baik,” jawab Tuan Fredd.***Seperti dugaan Jack sebelumnya, sidang kedua Valerie berlangsung sedikit lebih lama. Dia tak bisa terus menemani gadis itu di sana. Tuan Howard sedang dalam perjalanan ke kantornya.“Val, aku harus kembali ke kantor. Apa kau ma
Jack sudah sampai di rumah malam itu, saat ponselnya berbunyi. Chief menelepon. “Ya, Chief,” sapa Jack cepat.“Apa kau belum melihat berita televisi?” tanya pria berwibawa itu dari seberang telepon.“Aku baru sampai rumah, ada berita apa?” tanya Jack.“Bukankah kau yang melaporkan penggelapan yang dilakukan beberapa jenderal yang dulu bekerja di markas besar?” tanya Chief.“Ya. Aku yang melaporkannya kemarin.” Jack menyalakan televisi di rumahnya. Mencari chanel berita, kemudian memperhatikan.“Kau sedang menontonnya?”“Ya. Hanya saja ini agak berbeda dengan maksud tujuanku mengajukan laporan itu ke atas. Kupikir mereka akan mempelajari kasus itu lebih mendalam baru bertindak,” ujar Jack.“Laporanmu akurat, itu sebabnya tak butuh waktu lama untuk validasi ke atas. Lihatlah ... mereka tertangkap tangan dan beberapa orang terbukti bermain di pasar gelap!” Chief terdengar gembira.“Tapi itu belum menyentuh jajaran tertingginya,” kata Jack penuh keyakinan.“Jack, bukankah itu jelas adala
Ruangan itu sesunyi kuburan. Mereka bergidik ngeri mendengar suara tawa bos.“Aku yang akan menyentuhnya hingga dia terkencing-kencing! Beraninya kau bermain api di belakangku!” gerungnya murka.“Tahan dia!” perintah Bos Besar. Beberapa orang langsung muncul dari balik tirai dan menangkap Eight.“Aku tidak akan melakukannya lagi, Aku janji. Akan kukeluarkan dia dari kelompok Yang Tak tersentuh. Tidak akan ada yang menyelidiki hingga ke sini!” Pria itu berlutut memohon di lantai.Bos Besar melempar sebuah foto. “Tindakanmu membuat ibunya tewas! Dan itu tidak bisa diperbaiki lagi bahkan meskipun kau membubarkan kelompok gila kuasamu itu!”Tubuh Eight gemetar. Dia memang mengetahui tentang pembunuhan Daniella Lawrence. Tapi dia menutup mata dan membantu menghancurkan beberapa bukti. Tak disangkanya Bos Besar Dunia Bawah memiliki mata-mata dan akhirnya mengetahui semua tindakannya.“Kau dulu bukan siapa-siapa. Aku yang menempatkanmu di kota kecil itu. Bukan untuk bersikap sombong seolah K
“Hati-hati, Bos. Kurasa ada orang lain yang mengetahui persengketaan antara kalian. Lalu memiliki rencana tersembunyi atas semua ini.” Falcon memperingatkan.“Kalau orang yang mengirim ini bisa masuk ke kediaman Richard Anderson, dan mengambil ini, pasti telah terjadi sesuatu padanya!” Jack menyimpulkan.“Yang lebih mengerikan dari itu, dia bisa masuk dan meletakkan kotak ini di beranda rumah Anda, tanpa seorang pun penjaga yang mengetahuinya!” Falcon menggertakkan gigi marah. Dia merasa kecolongan dan dipermalukan!“Aku akan menanyai semua yang berjaga tadi malam!” Falcon mengundurkan diri.“Kita disuruh meminta pengesahan ulang atas kepemilikan properti ini,” Tuan Fredd membaca lagi pesan di kertas kecil itu.“Biar kusimpan dan kuurus nanti.” Jack membereskan semua kertas di situ dan memasukkannya lagi ke dalam kotak. Dia ingin melihat dulu apa yang sedang terjadi sebenarnya.Setelah granny disuapi, kursi rodanya didorong ke teras oleh Valerie. Jack sudah rapi dan siap untuk berangk
Seorang pria yang terlindung bayangan, memeriksa informasi yang baru diberikan padanya.“Apa yang membuatmu mengira bahwa dia adalah orang yang tepat berada dalam lingkaran utama kita?” tanya Bos Besar. Dia sudah membaca semua informasi tentang Jack, tapi dia ingin tahu pendapat pribadi One.“Sejarah militer dan kehidupannya sekarang. Kegigihannya untuk mencari informasi meski itu sangat sulit, menunjukkan integritasnya pada tujuan. Dia akan melakukan apapun, ketika yakin pada tujuannya!” jawab One.“Tapi jangan lupa ...,” Bos menjeda kalimatnya. “... orang yang terlalu berbakat, cenderung menjadi musuh di balik punggungmu.” Pria itu meletakkan tabletnya di atas meja.“Lagipula, belum tentu dia akan bersedia diajak bergabung dengan kita!”Pria itu membalikkan kursinya membelakangi One. Tanda bagi One bahwa waktunya sudah habis.“Kirim orang untuk mengawasinya dari jauh.“Baik!” One mundur dengan hormat dan keluar dari ruangan, lalu menutup pintu ruangan dengan hati-hati.“Hemm ... Dew
Jack menerima laporan Lion tentang The Dragon.“Menurut informasi yang kudengar, Calvin Fisher yang menjadi Bos di The Dragon, sedang mengincar kelompok besar agar mendapat perlindungan dari aksi yang diterimanya darimu, Bos!” lapor Lion.“Kelompok besar? Kelompok mana lagi? Kukira dia sudah yang terbesar di Philadelphia!” kata Jack heran.“Kelompok yang kabarnya menguasai sepertiga negara ini!” jelas Lion.“Kelompok kriminal juga?” Jack benar-benar heran. Bagaimana ada kelompok sebesar itu tapi tidak diberantas oleh pihak berwenang?”“Mereka kelompok bawah tanah. Kelompok seperti hantu yang hanya sedikit orang mengetahuinya. Yang anggotanya mungkin saja duduk bersama kita di coffe shop atau di gedung pertemuan!” jelas Lion lagi.“Dan kau belum dapat informasi detail!” tebak Jack.“Belum! Tak ada yang berani buka suara tentang itu. Atau mereka akan tiba-tiba lenyap dari dunia!” Lion tampak putus asa.“Sepertinya sangat berbahaya,” gumam Jack.“Bos, aku berpikir untuk menyamar dan be
Brianna kembali tergelak. Lalu dengan senyum lebar dia berkata. “Seseorang mengatakan padaku bahwa ada seorang jenderal muda yang dingin, sedang sedih dan juga jomblo!”Jack tak menduga jawaban Brianna. Namun, dia akan mengikuti permainan gadis itu untuk sementara waktu.Acara lelang dimulai. Jack sama sekali tidak tertarik dengan acara seperti ini. Ini bukan kelasnya. Yang hadir di tempat itu rata-rata adalah orang berada atau yang ingin menjalin hubungan dengan orang-orang kelas tinggi. Sementara Jack, bukan keduanya.“Lihat sepasang cincin ini! Bukankah bagus?” Brianna menunjukkan buku foto barang lelang pada Jack.Jack melihat sekilas termasuk harganya. Kepalanya menggeleng. “Bagus, tapi mahal. Setelah dilelang, harganya akan semakin tidak masuk akal!” jawab Jack jujur.Mata Brianna berkedip-kedip sebentar, melihat takjub pada pria muda itu. Lalu tawanya meledak akibat komentar yang dianggapnya lucu itu. Ruangan lelang seketika menjadi hening dan semua orang menoleh pada mereka.
Di rumah, Jack menunjukkan foto Leland di ponselnya pada Tuan Fredd dan Tom. Dua orang itu tidak mengenalnya. Bagi Jack itu artinya bahwa pembunuh itu bukan orang yang dekat dengan keluarganya.Setelah melihat rekaman cctv itu, Tom berkesimpulan. “Dia sengaja menepuk bahu Nyonya Muda tak lama sebelum turun dari kereta!”“Ya, agar ketika terjadi hal buruk, maka para penumpang sudah terlanjur keluar dan dia juga sudah leluasa untuk kabur!” timpal Tuan Fredd.“Sangat licik!” Tom menggeram marah.Jack mengirim rekaman cctv dan foto Leland pada Wyatt malam itu. Berharap polisi itu akan mulai bergerak sekarang.***Pagi minggu yang cerah, Jack tidak ada kegiatan lain. Dia telah berjanji akan membantu di kebun anggur hari itu. Matanya cerah melihat tanah keras dan gersang itu sudah dibongkar dengan alat keruk.Mereka tinggal merapikan dan menambahkan pupuk. Lalu menunggu musim dingin berakhir dan mulai menanami setelah tanah cukup mendapat sinar matahari dan hujan sepanjang musim gugur dan m