Share

BAB 144 TANAM SAHAM

Author: sugi ria
last update Last Updated: 2025-05-14 21:08:02

"Kenapa malah pulang ke sini?"

Serena protes. Setelah tadi tak henti mengomeli Al yang mendadak muncul di publik. Serena pikir Al sedang membahayakan dirinya sendiri.

"Mau cari privasi. Berhenti ngomelnya. Aku bisa jaga diri," balas Al santai.

Dia memang bisa jaga diri, tapi Serena belum tentu.

Teman-teman Serena heboh begitu tahu betapa tampannya "pacar" Serena. Pevi bahkan tak henti memuji dengan Nicky langsung menunjukkan ekspresi tersaingi.

Selama ini memang pria itu yang mendominasi circle pertemanan junior desainer di RD. Munculnya Al membuat Nicky terancam kehilangan posisi bergengsinya.

"Iya juga sih. Lagi pula buat apa aku khawatir padamu. Gak guna." Akhirnya Serena kembali bersuara.

"Tapi aku suka kamu cemas padaku. Artinya kamu peduli sama aku."

Ehem! Serena menarik diri lebih dulu. Dia takut kalah kontak mata dengan Alterio. Tatapan pria itu benar-benar bisa menenggelamkan jiwa seseorang.

Terutama Serena. Perempuan yang paling banyak melakukan kontak fisik dengan Al. Ser
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
sugi ria
tulung maapkeun kelakuannya alterio
goodnovel comment avatar
Attar Muntaz
terseok-seok ga tuuuhhh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 144 TANAM SAHAM

    "Kenapa malah pulang ke sini?"Serena protes. Setelah tadi tak henti mengomeli Al yang mendadak muncul di publik. Serena pikir Al sedang membahayakan dirinya sendiri."Mau cari privasi. Berhenti ngomelnya. Aku bisa jaga diri," balas Al santai.Dia memang bisa jaga diri, tapi Serena belum tentu. Teman-teman Serena heboh begitu tahu betapa tampannya "pacar" Serena. Pevi bahkan tak henti memuji dengan Nicky langsung menunjukkan ekspresi tersaingi.Selama ini memang pria itu yang mendominasi circle pertemanan junior desainer di RD. Munculnya Al membuat Nicky terancam kehilangan posisi bergengsinya."Iya juga sih. Lagi pula buat apa aku khawatir padamu. Gak guna." Akhirnya Serena kembali bersuara."Tapi aku suka kamu cemas padaku. Artinya kamu peduli sama aku."Ehem! Serena menarik diri lebih dulu. Dia takut kalah kontak mata dengan Alterio. Tatapan pria itu benar-benar bisa menenggelamkan jiwa seseorang. Terutama Serena. Perempuan yang paling banyak melakukan kontak fisik dengan Al. Ser

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 143 UNTOUCHABLE

    Di tempat lain, ada Gaston yang juga terdiam. Dia sedang terhubung dengan seseorang melalui ponsel. Di waktu bersamaan Anthony masuk ke ruangannya."Aku gagal."Tak ada ekspresi di wajah Gaston. Itu artinya dia sudah tahu."Sulit dicegah jika Alterio sendiri yang turun tangan. Lagi pula benda itu memang miliknya sejak awal. Dia hanya mengambilnya kembali dari orang yang mencurinya.""Lalu sekarang bagaimana?" Anthony bertanya setelah mengatasi rasa terkejutnya."Biarkan saja," putus Gaston."Apa dia memang sehebat itu?" Anthony tampak ragu saat bertanya."Kenapa? Kau menyesal karena sudah menyerahkan Serena padanya alih-alih bukan adikmu sendiri?" Ada ejekan terkandung dalam kalimat Gaston.Sejujurnya iya. Anthony menyesal telah melempar Serena pada Alterio. Jika dia tahu Al sehebat itu. Tentu dia tidak akan melewatkan kesempatan yang menghampirinya.Sayangnya dia tidak menyelidiki siapa Alterio Inzaghi yang sosoknya sangat misterius. Bukannya ikut merasakan kekuasaan Al, Anthony just

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 142 KEGUGURAN

    "Kamu bohongin aku!"Al mendongak guna melihat wajah Serena yang marah padanya. "Di mananya?"Kumat lagi Al irit bicaranya."Katamu kemarin aku boleh kerja. Nyatanya aku malah disekap di sini," protes Serena terus berlanjut."Yang nyekap kamu siapa? Kamu bebas keluar masuk rumah, main ke pantai sampai kedinginan. Sempet juga bakar dapur."Serena mendengus kesal teringat dia memang menggoreng telur lalu dia tinggal main ke pantai. Kan sudah dibilang Serena itu kadang selebor."Itu kan gak sengaja," kilah Serena tidak mau disalahkan."Terus katanya hidungmu super tajam. Nyatanya bau telur gosong kamu gak bisa nyium.""Kan aku di pantai, bukan di halaman. Jauh.""Alasan! Gak ada acara pulang. Gak boleh kerja sampai lukamu sembuh.""Curang!"Serena menghentakkan kakinya kesal. Dia sebal bukan kepalang, tapi yang jadi sumber kejengkelannya justru duduk anteng dengan ekspresi datar macam biasa."Terus Felix bilang aku sakit apa ke pacarnya itu.""Pendarahan," balas Alterio super singkat ta

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 141 HONEYMOON

    Mata biru Serena berbinar mendapati hamparan mawar putih hadir di depannya. Setelah gelut tidak jelas dengan Al, akhirnya Al memenuhi janjinya.Pria itu berjalan mengekor langkah Serena. Dia pandangi siluet tubuh Serena dari belakang. Lantas dia menarik sudut bibirnya. "Nice boop and butt" orang gila mana mana yang menggunakan kalimat mesum seperti tadi sebagai password. Mana kata kunci itu untuk menjaga berlian hitam miliknya. Ingin rasanya Al menghajar pengkhianat itu, tapi sampai hari ini dia tidak bisa menemukannya."Cantiknya."Suara Serena membuat lamunan Al buyar. Pria itu kembali fokus pada Serena. Sang istri tampil manis dengan gaun longgar sederhana berlengan panjang. Warna biru gaun Serena kontras di antara ribuan mawar putih yang tengah mekar."Kenapa mendadak minta ke sini?" Al bertanya. Langkahnya tenang, dengan sorot mata tajam mengarah pada Serena."Rindu seseorang. Dia pernah mengajak bertemu di taman mawar putih, tapi sampai akhir dia tidak pernah menepatinya."Alt

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 140 BLACK DIAMOND

    "Kenapa rencananya diubah?" Beita protes, pun dengan yang lain."Lakukan dulu, lihat hasilnya nanti."Yang lain mengerutkan dahi. Jika rencana diubah, auto mereka juga harus menyesuaikan diri. Yang paling repot jelas Paul.Dia sudah mem-briefing anak buahnya yang mana adalah Beita, Felix dan Sergie. Ditambah beberapa orang yang berada di luar gedung sebagai cadangan.Kali ini dia terpaksa mengulang kembali briefing mereka. Mungkin Al gila telah mempercayai perkataan Serena. Entah mengapa dia menurut kali ini.Di hadapan mereka ada beberapa lapis pengamanan. Beberapa penjaga ditempatkan di sejumlah titik. Namun bukan itu masalahnya.Black Diamond secara khusus ditempatkan di tengah gedung. Tepat di bawah kubah kaca yang bersinar tertimpa cahaya bulan."Welcome home, my dear," ucap Al sesaat melirik Beita yang sedang memakai sarung tangannya.Di belakang mereka suara tembakan teredam dan perkelahian terdengar. Semua dilakukan dengan cepat. Kalau bisa tanpa keributan.Pengawal bukan uru

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 139 JAGO SOAL NEGO

    "Tunggu di luar!"Alterio merengut ketika Serena memintanya menunggu di luar kamar mandi ketika dia ingin buang air kecil."Astaga, Ren. Aku sudah lihat dari ujung ke ujung. Gak usah malu," teriaknya setelah Serena menutup pintu."Berisik! Mau dihajar Kak Ravi?" Ancam Serena."Heleh, bukan aku yang dihajar, tapi dia yang kubikin babak belur."Aslinya Al cuma menggertak. Pasal Serena yang terluka, tidak ada yang tahu. Bahkan teman-teman Serena juga dibuat bingung saat Miss Eva mengatakan Serena tidak masuk kantor sebab sakit.Jika sampai Ravi tahu, bakal habis Al digebukin kakak sepupu Serena. Belum lama berjanji, pria itu sudah melanggarnya. Al sebenarnya tidak takut. Dia hanya cemas, Ravi dan keluarganya tak percaya kalau dia bisa menjaga Serena."Kau sentuh dia, aku hajar balik kamu, aduhh."Serena meringis, bekas jahitannya berkedut. Dia dilarang melakukan aktivitas yang mengakibatkan otot perutnya tertarik. Barusan Serena ngotot, dan lukanya kena dampaknya."Makanya manut sama su

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 138 PRIA ITU ... JAHAT

    "Putrinya Edgar," gumam Max. Jadi pria itu benar punya anak selain Vasti. Dan Al pernah bertemu dengannya di masa lalu. "Dia terlihat sangat terobsesi untuk menemukan anaknya." Max menerima liontin dari Al. Dia perhatikan dengan seksama benda itu. "Jelas saja. Siapa tahu kemampuannya lebih baik dari Vasti. Edgar bisa jadikan dia pengganti." "Tentu saja, Edgar kemungkinan bisa hidup kalau putri yang lain ketemu," batin Max dengan wajah sinis. "Apa yang bisa kau lakukan dengan itu?" Al meraih tangan Serena lantas menggenggamnya. "Apa dia sering memakainya dulu?" Al tampak mengingat, dia berusia sepuluh tahun kalau tidak salah waktu itu. "Iya, dia ikat pakai tali." "Bagus, pinjamkan ini padaku. Siapa tahu aku bisa mencari residu serpihan kulit atau apalah yang bisa aku gunakan untuk mencarinya." "Semangat amat," ledek Al. "Kau tahu kan, aku selalu tertarik dengan hal baru. Siapa tahu aku berhasil dalam hal ini." Al memutar bola matanya malas. Max memang sosok pal

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 137 PUTRINYA EDGAR

    "Bagaimana bisa dia terluka?!" Suara itu bak peringatan akan ada badai besar yang menghantam mereka semua. Alterio berjalan mendekat dengan wajah keseluruhan berwarna merah saking marahnya."Sorry, Al. Semua salahku. Aku kena lampu merah di dekat situ. Aku pikir cuma sebentar, jadi tidak aku terobos." Felix maju, dia akui kelalaiannya, juga ceritakan apa yang terjadi.Felix yang bertugas menjemput Serena. Dia kena lampu merah tak jauh dari tempat Serena diturunkan. Dia pikir tidak lama. Jadi dia berhenti.Namun semua di luar perkiraannya, saat dia kembali melaju, tubuh Serena sudah ambruk dengan darah mengucur deras dari bagian perut.Luka tusuk cukup parah dan dalam Serena derita. Saat ini Max sedang menanganinya. Pria itu menggerutu, kemarin Ara, sekarang Serena.Max bergurau Al harus mengevaluasi sistem keamanan Black Diamond."Sudah temukan pelakunya?" Al bertanya setelah Max bilang dia bisa mengatasi luka Serena. Hingga kecemasan dalam hati Al berkurang."Sudah. Tebak siapa yan

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 136 LIONTIN KEPALA ELANG HITAM

    Alterio merunduk, dia melihat kalung yang terjuntai dari sela kancing kemejanya. Liontin kepala elang hitam. Pria itu mengerutkan dahi, tidak paham dengan pertanyaan Edgar. Belum sempat Al menjelaskan, Edgar sudah lebih dulu memeluknya. "Putraku," lirihnya terharu. Al terbelalak matanya, dengan Ben seketika diam macam patung. Alterio putra Edgar, ini gawat. "Tu-tunggu dulu, Ed. Aku bukan putramu." Alterio lekas menjauhkan diri dari Edgar. Dia melirik Ben yang terus mengawasinya. "Tapi kau memakai kalungku. Kalung itu aku tinggalkan pada ibumu. Setelah kami selesai melakukannya, aku pergi." Alterio terhenyak untuk beberapa saat. Dia masih mencerna apa yang Edgar katakan. "Kau meninggalkannya setelah kau tiduri. Laki-laki macam apa kau ini, Ed?" "Aku dijebak, seseorang mendorongku ke dalam kamar setelah aku dicekoki obat." "Setidaknya kau tanya dulu siapa nama perempuan itu." Edgar terdiam, sebelum dia kembali memeluk Alterio. "Maafkan aku, Al. Maafkan aku. Aku tid

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status