Share

BAB 10. KERIBUTAN DI Pagi HARI

Entah siapa semalam yang akhirnya mencuci piring dan peralatan makan lainnya. Aku tidak tahu, karena setelah perdebatan dengan si Anida and gengs, aku langsung masuk ke dalam kamar dan tidak keluar lagi.

Semalam Mas Bagus juga tidak menghampiriku ke dalam kamar, sekedar menguatkan atau menghibur. Padahal biasanya kalau ada yang berani menyebutku mandul, Mas Bagus tidak akan terima. Tapi sekarang tidak lagi, bahkan tidak ada pembelaan sama sekali dari suamiku saat istri mudanya menyematkan kalimat itu untukku.

Mungkin setelah ini aku harus mulai terbiasa kalau Mas Bagus tak lagi membelaku. Aku juga harus belajar menguatkan diri sendiri, tanpa harus bergantung pada siapa pun lagi.

Saat adzan Subuh berkumandang, mataku serasa diberi lem, berat dan susah sekali untuk dibuka. Itu karena hampir semalaman aku tidak bisa tidur. Selain karena belum terbiasa tidur sendiri, aku juga menyadari fakta dibalik alasan suamiku tidak tidur di kamar kami. Tentu saja karena Mas Bagus tidur di kamar sebe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status