Share

BAB 9. MULAI MELAWAN

Setelah menu makan malam tersaji di meja makan, aku langsung memanggil suami dan mertuaku yang sedang bercengkrama di ruang keluarga.

"Mas, makan malam sudah siap," panggilku.

"Iya sayang, sebentar," sahut Mas Bagus sambil menoleh ke arahku, kemudian langsung berdiri.

"Ayo, Bu, kita makan sama-sama. Mita sudah menyiapkan makan malam."

"Istri mudamu di gandeng dong, Le. Pengantin baru biasanya 'kan lagi mesra-mesranya," sahut mertuaku seolah sengaja memanasiku.

Mendengar ucapan ibunya Mas Bagus melirikku, sepertinya dia merasa tidak enak tapi juga tidak berdaya di depan ibunya yang sering memaksakan kehendak itu.

"Ya sudah, ayo kita makan malam sama-sama," ucap Mas Bagus seraya menatap istri barunya.

"Bantuin berdiri," rengek Anida dengan manja sambil mengulurkan tangannya pada Mas Bagus.

Melihat sikap menantu barunya yang manja pada putranya, justru membuat Bu Tata tersenyum senang. Berbeda saat melihat ke arahku, dia malah terlihat sinis.

"Ayo, Suk, kita makan. Aku sudah lapar," aja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status