Share

38. Kepergian Dina

"Dina, kok ngomongnya begitu?" tanya bu Asih bernada kecewa.

Dari gurat wajahnya yang telah memiliki banyak keriput, tentu saja bu Asih bersungguh-sungguh saat meminta gadis itu untuk tetap tinggal. Aku tahu jika bu Asih sangat menyayangi Dina seperti halnya Ia menyayangi Zen. Bahkan, bu Asih sangat tahu darimana asal-usul Dina.

"Hemmhhh... begini Bu, rasanya Dina akan tetap aman karena mereka yang sedang mengincar rumah ini, tidak mengincar Dina. Kemarin kan Dina pulang, karena Ibu bilang kalau kak Zen harus menikahi Dina agar mendapatkan haknya. Sekarang, Dina sudah tak diperlukan di rumah ini, banyak pekerjaan Dina yang terbengkalai di tempat kerja. Jadi, Dina mau pulang buat menyelesaikan semua pekerjaan Dina yang sempat tertunda," ucap Dina lebih pelan.

"Tapi Nak... Ini udah maghrib. Orang pada pulang dari tempat kerja, kenapa kamu malah baru berangkat?"

"Bu, tempat kerja Dina kan paling satu jam nyampe. Lagipula, di sana Dina ada tempat buat bermalam, ada mess. Ibu juga tahu i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status