ホーム / Romansa / DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN / 05. Takdir Tiga Anak Manusia.

共有

05. Takdir Tiga Anak Manusia.

last update 最終更新日: 2023-09-12 12:37:54

Mulut Ariana terbuka lebar, saking terkejutnya mendengar ajakan nikah dari pria di hadapannya.

Ini pertama kali Ariana menghadiri kencan buta yang diatur oleh ibunya. Memang terkesan seperti dijodohkan, tapi bukan berarti mereka harus menentukan tanggal pernikahan, ketika mereka baru bertemu satu kali, kan?

Ariana bahkan belum mengenal seperti apa pria di depannya. Jangankan karakter pria tersebut. Nama pria yang mengajaknya nikah pun, tidak Ariana tau.

"Kenapa diam?"

Ariana mengedipkan matanya beberapa kali.

"Kamu nggak anggap pertemuan kita ini hanya candaan, kan? Kita nggak perlu buang-buang waktu lagi. Kita udah dewasa, jadi langsung a-"

"Stop!" Ariana mengangkat tangannya, memotong kata-kata pria di depannya. "Ini pertemuan pertama kita, dan kamu udah ngajak nikah?"

Pria di depan Ariana mengangguk.

"Nama kamu aja aku nggak tau, dan kamu ngajak aku nikah?!" ucap Ariana, penuh penekanan.

"Nama aku Aries Leonidas Angkasa. Aku rasa kamu pasti udah sering dengar Angkasa Group. Aku anak pertama, dan calon pewaris Angkasa Group. Apa lagi yang pengen kamu tau soal aku? Jabatan aku? Atau gaji aku?"

Untuk kesekian kalinya, mulut Ariana menganga dengan lebar. Ariana benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran Aries. Apa ia pikir dengan memperkenalkan dirinya seperti itu, mereka akan langsung menjadi teman, pacar, lalu menikah?

"Aries, kan?"

Aries menganggukkan kepalanya. "Kamu bisa panggil aku Ari."

"Oke, Ari. Kamu mungkin nggak ngerti maksud aku ngomong kayak tadi. Aku itu bukan mau tau soal keluarga atau jabatan kamu. Kita itu belum kenal satu sama lain. Maksud aku, aku nggak tau sifat kamu kayak apa. Kita juga nggak tau kalau kita bakal cocok atau nggak. Kamu ngerti, kan? Nikah itu bukan perkara mudah."

Aries mendengarkan omongan Ariana dengan seksama, sambil mencernanya. "Jadi kamu mau tau aku orangnya gimana? Aku bisa bilang ke kamu sekarang. Kita hanya perlu-"

"Cukup!" potong Ariana. "Kita nggak cocok. Ngomong sama kamu benar-benar buat kepala aku sakit."

Aries mengerutkan keningnya. "Memangnya kenapa? Bukannya kamu juga pengen nikah?"

"Nikah-nikah-nikah-nikah!" Nada bicara Ariana mulai meninggi. "Dari tadi hanya itu yang keluar dari mulut kamu! Kalau kamu emang kebelet nikah, cari aja orang lain!"

Cara bicara Ariana yang kasar, membuat Aries terkejut. Bukan seperti ini wanita yang ia cari. Yang Aries inginkan ialah wanita cantik, anggun, ramah, baik hati, patuh, dan punya tutur kata yang lembut.

Dari semua kriteria Aries, tidak ada satu pun yang sesuai dengan Ariana. Keputusan paling rasional ialah meninggalkan Ariana sekarang. Namun jika ia pergi, bagaimana caranya ia akan mendapatkan istri? Apa ia harus meminta ibunya untuk mengenalkan orang lain lagi?

Tapi Aries terlalu gengsi untuk meminta pada ibunya. Sedangkan ia juga tidak pandai mendekati wanita lebih dulu. Jadi hanya ini satu-satunya kesempatan agar ia bisa segera menikah, dan mewarisi Angkasa Group.

'Sabar Aries,' batin Aries. 'Ingat kalau kamu nggak boleh kalah dari Leo.'

Setelah menenangkan dirinya, Aries mencoba untuk menurunkan tempo permainannya. "Kalau gitu kita masuk ke fase saling mengenal dulu. Aku rasa satu minggu udah cukup."

Mata Ariana langsung melotot. Ia tidak percaya kalau Aries masih berusaha untuk menggiring percakapan mereka menuju pernikahan. "Aku benar-benar nggak tahan lagi." Ariana mengambil handbagnya, kemudian berdiri. "Aku pergi dulu. Makasih buat malam ini."

Aries terdiam di tempatnya.

'Apa ada yang salah?' tanya Aries dalam hati.

Setiap wanita yang melihat Aries selama ini, pasti langsung jatuh hati padanya. Setiap kali Aries menghadiri agenda perjodohan yang diatur oleh ibunya, para wanita itu pasti akan berbicara tentang pernikahan. Apalagi setelah mereka tahu kalau Aries adalah anak dari pendiri Angkasa Group.

Siapa yang tidak akan jatuh cinta kepada Aries? Laki-laki dengan tubuh tinggi yang proporsional, lalu wajah tampannya yang sudah seperti patung dewa-dewa Yunani itu, selalu mengeluarkan aura maskulin yang memabukkan para wanita.

Tapi ada apa dengan wanita satu ini?

"Apa dia nggak suka cowok?" gumam Aries yang sedang kebingungan, karena hanya itu yang membuat segalanya menjadi masuk akal dalam pikiran Aries.

Karena Ariana telah pergi, Aries juga bangkit berdiri, dan keluar dari restoran tersebut.

***

"Ngeselin banget tuh cowok!" keluh Ariana, yang sedang berjalan menuju tempat parkir. "Dia pikir ngajak nikah itu kayak ngajak orang ke pasar?! Ayo ke pasar! Gitu?!" Sambil mengomel, Ariana merogoh handbagnya. "Mana lagi nih kunci mobil!" Ariana berjalan sambil menunduk, tanpa memperhatikan sekelilingnya.

Ariana sibuk mengaduk isi handbagnya, sehingga ia tidak sadar kalau ada sebuah mobil yang melaju dari titik butanya.

Mobil tersebut berbelok ke arah kiri, tepat pada saat Ariana muncul dari balik tiang penyangga basemant, sehingga Ariana yang sedang mencari kunci mobilnya, terlambat bereaksi.

Jarak antara mobil tersebut dan Ariana terlalu dekat. Bahkan ketika mobil tersebut berusaha untuk menginjak rem, segalanya sudah terlambat.

Citttt!

Bunyi decitan ban terdengar nyaring.

Ariana yang tidak bisa bereaksi sudah memasrahkan diri, namun tubuhnya tiba-tiba ditarik dari belakang.

"Kamu nggak apa-apa?!"

Ariana tidak sanggup membuka mata. Jantungnya juga berdetak sangat kencang, seperti akan meledak. Badannya bahkan bergetar hebat.

Pengemudi yang hampir menabrak Ariana, keluar dari dalam mobil dan menghampiri Ariana. "Mbak nggak apa-apa?!"

"nggak apa-apa."

Suara berat khas pria, menyapa pendengaran Ariana.

"Syukurlah kalau Mbak-nya nggak apa-apa."

Ariana tidak tahu siapa dengan siapa yang sedang mengobrol, namun satu yang pasti, Ariana telah selamat dari kejadian buruk.

Setelah dua orang pria itu selesai berbincang, suara berat dan serak itu kembali bertanya pada Ariana. "Kamu baik-baik aja, kan?"

Ariana yang masih dalam kondisi terkejut, menengadahkan kepalanya, melihat wajah pria yang sudah menolongnya.

Wajah kokoh dengan garis sempurna, lalu mata yang tajam, membuat Ariana seperti tersihir. Saat mata pria itu mengunci mata Ariana, Ariana merasakan sensasi hangat yang sulit untuk dijelaskan. Ariana juga baru sadar, kalau saat ini ia sedang berada dalam dekapan pria tersebut.

"Kamu-"

"Lepasin dia."

Ariana langsung menoleh, menatap ke arah sumber suara. "Aries?"

Dari jauh, Aries tidak mengenali sosok pria yang sedang memeluk Ariana. Setelah mendekat dan dapat melihat dengan jelas wajah pria itu, Aries malah dibuat terkejut.

Entah mengapa, Aries tidak menyukai apa yang ia lihat saat ini. Tanpa banyak bicara, Aries menarik Ariana, bermaksud membawa Ariana ke sisinya, namun pria yang ada di depannya juga langsung memegang tangan Ariana.

Aries mengerutkan keningnya. "Leo? Kamu lupa kalau dia itu calon istri aku?"

Mata Ariana langsung membulat, ketika ia mendengar kata-kata yang Keluar dari mulut Aries. "Apa?! Calon istri kamu?!"

Bukannya menanggapi keterkejutan Ariana dan meluruskan kata-katanya, Aries malah semakin jauh memperkeruh suasana. "Aku sama dia udah sepakat buat nikah."

"Apa?! Kamu-aw!!"

Dengan satu sentakan, Aries menarik Ariana ke sisinya secara paksa, lalu menatap Leo, tajam. "Jaga sikap kamu ke calon kakak ipar kamu."

Untuk kesekian kalinya, Ariana dibuat terkejut hari ini. "I-ipar? Maksud kamu apa?" Ariana yang kebingungan, menatap Aries dan pria yang dipanggil Leo secara bergantian.

"Kamu belum kenal dia, kan?" Masih dengan ekspresi datarnya, Aries menatap Ariana, kemudian memperkenalkan Leo pada Ariana. "Kenalin, dia Leo, adik aku."

***

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    105. Epilog

    Beberapa tahun kemudian...."Bunda?"Ariana menoleh, menatap seorang anak laki-laki yang berlari kencang ke arahnya. "Xavi?! Awas jatuh!" Ariana menekuk kakinya, kemudian merentangkan tangannya.Tanpa mengurangi kecepatan, anak laki-laki tersebut menerjang tubuh Ariana, lalu membenamkan wajahnya pada tubuh Ariana."Kamu sudah siap sayang?"Ariana menatap Leo yang datang bersama Xavier, anak mereka. "Sudah sayang. Udah mau berangkat?""Iya sayang," jawab Leo. "Tapi mama sama papa mau ikut ke bandara juga."Ariana menggendong Xavier, lalu bangkit berdiri. "Ya udah. Kita berangkat bareng-bareng aja."Sesuai janji yang dibuat oleh Leo dan Ariana dulu. Ketika mereka memiliki anak, mereka ingin membawa anak mereka ke Swiss, negara yang sangat digemari oleh Ariana.Sesampainya di bandara, orang tua Leo dan Ariana masih menyempatkan diri untuk mencurahkan kasih sayang mereka kepada Xavier, cucu pertama mereka."Kakek sama nenek kok nggak ikut sama Xavier?" tanya Xavier dengan Wajahnya yang po

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    104. Kebahagiaan Yang Sempurna

    Setelah proses pemberkatan pernikahan di gereja, mereka kembali ke hotel milik keluarga Angkasa, dan beristirahat sejenak, karena sorenya mereka akan lanjut pada acara resepsi pernikahan.Hotel tersebut juga sudah sibuk sejak pagi, karena acara pernikahan Ariana dan Leo mengundang begitu banyak orang.Ini adalah pernikahan pertama dari kedua keluarga, karena itu mereka sangat antusias dalam mengadakan acara resepsi.Waktu istirahat yang diberikan juga tak terasa. Waktu berlalu dengan cepat, sehingga malam pun akhirnya tiba.Para tamu undangan terdiri dari pejabat negara, pengusaha-pengusaha sukses di negara, lalu para tokoh publik dan artis-artis dari Seven Star Agensi, mantan Agensi Ariana.Semua tamu undangan datang, dan dibuat kagum dengan dekorasi ballroom yang megah. Tak hanya itu, karena ini adalah pernikahan orang yang bisa disebut sebagai konglomerat, maka hadiah yang diberikan pada para pengunjung juga bukan main. Ada bros yang dilapis emas, dengan inisial L sebagai Leo, dan

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    103. Pernikahan

    Keesokan harinya, dari pagi-pagi buta, keluarga Leo dan Ariana sudah sibuk mempersiapkan diri mereka di rumah mereka masing-masing.Semuanya berusaha dengan keras untuk tampil maksimal, di acara pernikahan Leo dan Ariana."Gimana penampilan aku?" tanya Ariana, pada Shelly yang juga sudah ikut sibuk sejak subuh.Shelly mengangkat dua jempolnya. "Top banget!" Ariana tersenyum lebar. "Makasih Shell!"Harus Shelly akui, Ariana memang pantas dipanggil artis tercantik di Indonesia. Tubuh dan wajah Ariana begitu memukau. Tak hanya itu, Ariana juga memiliki hati bak malaikat. Dan hari ini, Ariana akan menikah dengan seseorang yang memang ditakdirkan untuk Ariana.Setelah semua persiapan mereka selesai, mereka akhirnya keluar dan pergi menuju gereja.***Tak jauh berbeda dengan Ariana, Leo juga berupaya untuk tampil memukau, di hari pernikahan ia dan Ariana.Setelah semuanya siap, Leo dan keluarganya langsung pergi menuju gereja, sebelum waktu yang ditentukan.Sesampainya di gereja, Leo dan A

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    102. Demi Kebahagiaan

    Setelah beristirahat selama satu hari dan berkeliling kota Thun, proses pengambilan video wedding untuk Ariana dan Leo kembali dilakukan, dan berjalan dengan lancar.Ariana dan Leo sangat puas dengan hasilnya. Berakhirnya semua kegiatan mereka di negara Swiss, menandakan kalau sudah waktunya mereka pulang ke Indonesia."Sayang? Kamu janji kalau kita bakal balik ke sini lagi, kan?" tanya Ariana, saat mereka di jalan menuju bandara.Leo mengangguk. "Iya, sayang. Kita bakal ke sini lagi.""Bareng anak kita?"Leo terkejut. Sejujurnya ia belum berpikir sampai sejauh itu, karena kini ia hanya fokus pada pernikahan mereka yang sudah berada di dalam mata. Tapi untuk menyenangkan Ariana, Leo akhirnya menganggukkan kepalanya. "Iya, sayang. Kita bakal ke sini bareng anak-anak kita."Jawaban Leo membuat Ariana mengambil kesimpulan kalau Leo ingin lebih dari satu anak. Setelah sampai di bandara, Ariana menatap negara yang akan mereka tinggalkan. Karena Leo telah berjanji, maka ia pun membuat janj

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    101. Hadiah Untuk Leo

    Ini adalah percakapan yang tidak terduga. Shelly memang sudah curiga, tapi pertanyaan Aries yang datang tiba-tiba masih saja membuat Shelly terkejut."Kamu pikir itu lucu?" Menolak untuk percaya kata-kata Aries, Shelly memilih lebih percaya kalau Aries sedang bercanda dengannya. "Candaan kamu kali ini sudah nggak lucu lagi, Aries. Bagaimana mungkin kamu bilang gitu ke aku? Kamu sadar, hubungan kita nggak sebaik itu, kan?"Tentu saja Aries menyadari kalau hubungan ia dan Shelly memang buruk. Namun, Aries merasa ada sesuatu yang berbeda ketika ia bersama dengan Shelly. Hatinya yang terasa kosong, kini langsung terisi ketika ia berbicara dengan Shelly. Walaupun percakapan mereka bukanlah percakapan yang baik, tapi tetap saja, apa yang kurang dari Aries, ia rasa Shelly bisa mengisinya.Aries bukanlah orang yang kekurangan uang. Ia juga punya status yang tinggi. Aries pikir, dengan mencari orang yang satu level dengannya, kekosongan hatinya akan terisi dan kebahagiaan akan menghampiri dir

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    100. Pengakuan?

    Sesi pemotretan Ariana dan Leo berjalan dengan lancar. Mereka juga membuat video prewedding, namun karena kondisi Ariana yang menurun, mereka akhirnya molor satu hari, dari jadwal yang sudah ditentukan. Namun hal itu bukanlah masalah bagi Leo. Yang terpenting baginya adalah kesehatan Ariana."Kamu yakin nggak mau ke dokter?" tanya Leo.Ariana menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, sayang. Aku hanya kecapean aja. Istirahat bentar juga sembuh."Leo tentu saja khawatir, apalagi sebentar lagi mereka akan menikah. Jika ia memaksakan jadwal yang padat pada Ariana, Leo takut kalau keadaan Ariana akan bertambah buruk. "Kalau gitu kita tunda sehari lagi," ucap Leo. Besok kita jalan-jalan aja, biar kamu bisa santai. Gimana?"Ariana merasa tak enak hati, tapi ia juga tidak bisa memaksakan dirinya. "Oke. Aku pengen banget coba cafe-cafe sama restoran di sekitar sini."Leo mengangguk. "Boleh. Kalau gitu kamu istirahat. Aku mau liat foto-foto kita dulu."Ariana tersenyum sambil membatin, 'maaf, aku

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status