Share

Bayiku .... tidak...

Berkali-kali aku mengerjapkan mata berusaha mengumpulkan kesadaran. Lalu, kuedarkan pandangan ke sekeliling sebab merasa di tempat asing. Semuanya bernuansa putih bersih, jauh berbeda dengan kamarku yang didominasi warna pink.

Diam, aku berusaha menajamkan ingatan kenapa sampai ada di sini. Terakhir kuingat pertengkaran dengan Mas Farhan, lalu aku terjatuh bersimbah darah.

“Astaga! Bayiku!” Aku menjerit histeris.

Belum sempat kukabarkan kehamilan, tapi semua telah terenggut. Padahal, aku ingin memberi kejutan untuk Mas Farhan.

“Tenang, Ve!”

Kurasakan kedua pundak ada yang memegangi. Pun suara Mas Farhan yang mencoba menenangkan.

“Bayiku!” Aku semakin histeris sambil berusaha berontak.

Namun, Mas Farhan mendekapku erat sampai aku kesulitan bernafas. Akhirnya kutumpahkan semua air mata di dada bidangnya.

“Maafkan aku, Ve!” ucap Mas Farhan setengah berbisik.

Suaranya terdengar parau. Seperti sedang merasakan sesal di dalam hati.

Diam, aku tak mencoba menyahut kalimat Mas Farhan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status