Share

40. Rumi dan Angkasa Menghibur Tiara

"Ah, itu ... mm ...." Tiara menelan ludahnya. Wajahnya pucat bak kapas. Alasan apa yang harus ia katakan pada Rumi dan juga Angkasa.

"Mbak, ini susu hamil siapa?" tanya Rumi lagi sambil memandangi wajah Tiara dengan seksama.

"Barang dagangan. Yah, i-itu barang dagangan. Di samping sini Mbak buka warung, jadi ini susu hamil untuk jualan," jawab Tiara canggung.

"Mbak jualan? Bukannya kerja di toko roti?" Tiara menganga menyadari kecerobohannya. Ia mengatakan ke Bali untuk bekerja di toko roti, tetapi malah jualan. Sekarang, dia mau alasan apa lagi?

"I-iya, jadi Mbak jualan sejak sore sampai malam hari saja, biar gak kesepian di rumah sendirian. Iya, seperti itulah keadaannya." 

Rumi menoleh pada suaminya, Angkasa mengangguk pelan, lalu dengan gerakan mata memberi isyarat bahwa semuanya baik-baik saja. 

"Begini saja, karena kalian berdua masih rindu dan ingin banyak ngobrol, gimana kalau saya yang mencari penginapan untuk kita di seki

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status