Share

39. Susu Ibu Hamil di Kontrakan Tiara

Dua hari telah berlalu, Bari sudah kembali ke Jakarta, sedangkan Angkasa dan Rumi kini tengah dalam perjalanan menuju Bali dengan pesawat. Rumi duduk di dekat jendela sambil memandang gulungan awan yang begitu indah. 

Wajahnya masih terlihat pucat, tetapi Rumi sudah lebih bersemangat dari sebelumnya, karena suasana hati yang sedang senang. Ya, benar sekali apa yang disarankan oleh Bulan, bahwa anak dan menantunya butuh waktu berdua untuk kembali membangkitkan gairah cinta yang sempat padam dan hati yang pernah terluka perlu disembuhkan dengan segera. 

Rumi nampak sekali menikmati perjalanannya, walau jauh di dasar hatinya masih begitu sedih karena kehilangan bayinya.

"Rumi, kamu mau pesan minuman?" tawar Angkasa pada istrinya. Rumi menoleh, lalu menggeleng. Pandangannya kembali melihat awan.

"Apa kita masih lama?" tanyanya pada Angkasa.

"Tidak, setengah jam lagi mungkin sudah landing," jawab Angkasa sembari melihat jam tangannya. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status