Share

Perang Panas Dingin

Bagian 59

Perang Panas Dingin

Gu tidur di kamar rawat inap tempat Maira. Anak gadisnya semakin menunjukkan kesembuhan. Sesekali ayahnya datang berjaga gantian. Gu tetap bekerja sembari memantau perkembangan Maira. Ali memasang sikap dingin pada istrinya. Ia diam agar tak mudah melepaskan marahnya. Ternyata tak diberi perhatian itu membuat hati Gu kelimpungan. Ia seperti kehilangan sebelah sayapnya.

Malam itu Maira baru saja tidur selepas minum obat walau sedikit dipaksakan. Kedua orang tuanya menunggu di kamar yang sama. Keheningan menjadi teman, tidak ada satu pun yang mau berbicara. Ali menatap Gu yang hampir tertidur. Dengan mengucap bismillah di dalam hati lelaki itu menanyakan yang telah ia pendam selama beberapa hari.

“Apa Maira putriku?” tanya Ali, tidak ada jawaban dari Gu, wanita itu masih memejamkan matanya. “Jangan pura-pura tak dengar, aku tahu kau belum tidur.” Lelaki itu menegakkan tubuhnya yang tadi bersandar di sofa.

“Nasabnya ikut denganku,” jawab wanita itu tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status