Share

BAB 18A

“Ada apa, Mas?” tanya Rani sesaat setelah Firman menutup sambungan teleponnya. Sedari tadi, tanpa Firman sadari, Rani memperhatikannya. Dia bisa melihat dengan jelas perubahan wajah Firman yang tadinya murung, seketika berubah berbinar.

“Oh, ada panggilan ke Jakarta. Tapi, apa kamu ngga apa-apa?” jawab Firman setengah berbohong.

Tiga bulan lamanya dia menahan kerinduan ingin bertemu anak-anak dan tentu saja, Citra. Dan kini, ia mendapat kabar gembira bahwa Citra tengah mengandung anaknya. Firman berusaha keras menyembunyikan kebahagiaannya. Dia tak ingin Rani sampai mencurigai.

“Panggilan pekerjaan maksudmu? Bukannya kamu sudah dilarang ayah kembali ke Jakarta?” tanya Rani mengingatkan. Dalam hati, Rani heran mengapa Firman begitu bahagianya setelah menerima telpon ini? Apakah karena dia akan ke Jakarta?

Tentu saja itu membuat Rani gundah. Jakarta adalah kota yang dibencinya. Kota yang melahirkan luka di hatinya. Rani takut, Firman akan bertemu kembali dengan keluarganya, lalu men
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status