Share

Part42

[Oke. Aku percaya. Kali ini aku biarin dia. Anggap aja hadiah permintaan maaf karena udah pernah ninggalin kamu. So, kita impas, kan?]

[Mmm... makasih, sayang. Aku jadi makin cinta deh sama kamu. Dah dulu ya, sayang. Aku mau kerja dulu.]

[Oke, besok kita ketemuan ya? Aku akan jemput kamu di kantor.]

[Oke, babe. Kamu boleh dateng kapan aja kok ke kantor.]

Kantor polisi maksudnya. Ya kali kamu bisa datang setelah masuk penjara malam ini.

[Oke, bye.]

.

Aku menepuk jidatku sendiri. Membayangkan hancurnya perasaan Zein mendengar kata-kata sialan itu. Dasar sontoloyo kurang ajar.

"Kamu salah paham, Zein. Yang kamu dengar bukan kenyataan. Cuman sandiwara," bujukku.

"Mmm... aku tau. Semua yang kamu lakukan memang sandiwara. Termasuk pernikahan kita."

"Zein! Kok kamu ketus gitu sih. Liat sini! Jangan buang muka kek gitu." Aku memegang pipi dan memutar kepalanya agar dia melihatku.

Mata itu, kembali menatapku. Membuat bulu mataku kembali merinding disko.

"Refan bakalan masuk penjara. Dia b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ponidi
langsung kena setoran jatah nih Tyas.........
goodnovel comment avatar
Qidam Canopy
mengesan kan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status