공유

BAB 260

작가: NawankWulan
last update 최신 업데이트: 2025-03-22 07:49:07

Udara pagi ini terasa sejuk. Wangi bunga semerbak memenuhi kamar Hanum. Entah mengapa hari ini dia malas sekali beranjak dari tempat tidur. Biasanya, bakda shalat subuh, dia sudah mulai sibuk beberes rumah. Mulai menyapu, mengepel bahkan masak untuk sarapan dan makan siang.

Akan tetapi, kali ini rasanya benar-benar berbeda. Setelah menjalankan kewajiban dua rakaat, Hanum memilih kembali ke kasur. Tak tidur, tapi sekadar rebahan untuk mengistirahatkan badan. Suara Ken dari terdengar. Dia sedang ngobrol santai dengan bapak mertuanya sembari menyeruput kopi ditemani beberapa gorengan yang dibelinya di warung tetangga.

"Hanum sakit, Ken? Tumben jam segini belum keluar kamar," tanya Rudy sembari mencomot pisang goreng di piring.

"Sepertinya kecapekan, Pak. Nggak demam kok, cuma katanya masih malas beraktivitas." Ken membalas pelan.

"Mungkin memang beneran kecapekan, Ken. Meski cafe sudah jalan hampir tiga bulan, tapi dia masih saja sibuk urus ini itu sendiri. Bapak sudah sering naseha
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (5)
goodnovel comment avatar
Tita Rosita Bambang
belum update lgi kak
goodnovel comment avatar
Tita Rosita Bambang
knp cuma dikit ceritanya
goodnovel comment avatar
Suria
jadi keputusannya meira hamil x? tiba2 jadi cerita hanum? klu keduanya sama2 hamil mesti seronok.
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 318

    Detik ini, suasana Jogja kembali dinikmati Hanum. Tak hanya makanan khas di kota itu, tapi juga lingkungan yang cukup nyaman dan tenteram. Semilir angin yang berbeda dia rasakan jua. Hanum memejamkan mata sesaat, menikmati hembusan angin pagi setelah sampai di rumah mertuanya. Rumah berlantai dua yang terlihat megah dan gagah. Dua satpam menyapanya ramah. Sopir pribadi mertuanya pun tersenyum tipis seraya mengangguk pelan. Asisten rumah tangga di sana juga menyambutnya dengan senyum dan keramahan yang sama. Tak terkecuali kakak iparnya, Raka dan Meira. Bahkan Aldo dan Dee anak mereka pun menghambur ke pelukan Hanum. "Eh, hati-hati, Sayang. Tante Hanum juga hamil kaya bunda. Ada adek bayi di perutnya." Sundari menasehati kedua cucunya. Meski Aldo anak Meira dengan suami pertamanya, tapi bagi Sundari dan Wicaksono, Aldo tetaplah cucu mereka. Keduanya pun sangat menyayangi jagoan kecil itu. Tak ada yang membedakan. Aldo mendapatkan cinta dan kasih sayang dari ayah sambung dan kakek ne

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 317

    Hari ini, Sundari dan Wicaksono akan berkunjung ke rumah orang tua kandung Meira. Selain besan, Adrian juga sahabat dekat Wicaksono sejak mereka sama-sama di bangku kuliah. Mereka menjalankan bisnis bersama sampai akhirnya sama-sama sukses.Beberapa oleh-oleh sudah dimasukkan ke bagasi. Wicaksono sudah menunggu di teras, sementara Sundari masih merapikan hijabnya. Tak selang lama sepasang suami istri itu sudah siap. Mereka berangkat ke rumah besan diantar oleh Pak Slamet. "Kita jadi jenguk Mbak Rena, Mas?" tanya Hanum sembari merapikan lemari pakaiannya yang sedikit berantakan. "Terserah kamu, Sayang. Kalau nggak juga nggak apa-apa. Ngamuk pula nanti kalau dia lihat kita ke sana. Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa," balas Ken masih sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk. "Tapi aku baca status WhatsAppnya tadi katanya dia diperbolehkan pulang hari ini. Masa kita nggak jenguk, Mas?" Hanum mendongak lalu menyiapkan baju ganti untuk suaminya. "Nggak jenguk juga nggak masalah, Sayang

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 316

    "Assalamualaikum." Salam terdengar dan semua yang duduk di ruang tamu itu pun membalas salamnya. Tak hanya Rudy yang kaget melihat tamu itu, tapi juga Ken dan Hanum. Mereka saling tatap lalu Rudy meminta Hanum duduk kembali saat menantunya itu akan menyambut tamunya. "Biar bapak saja. Kamu ajak ngobrol mama dan papa dulu, Num," pinta Rudy sembari beranjak dari sofa. Laki-laki itu menatap tajam ke arah tamunya lalu menarik pergelangan tangan perempuan itu untuk menjauh. Di bawah pohon mangga halaman rumah, Rudy menghempaskan tangan perempuan itu. "Aku sudah cukup sabar selama ini, War. Bahkan setelah kujatuhkan talak pun, aku masih mengurusi tempat tinggal dan jatah iddahmu. Jangan bikin aku semakin muak dan menjadi mantan suami yang tega. Mau apalagi datang ke sini?" sentak Rudy tak terima kedatangan mantan istrinya itu. Rudy yakin Mawar sengaja datang tepat di saat kedua orang tua Ken berkunjung. Entah apa rencananya, tapi Rudy yakin jika itu rencana yang buruk. "Kamu apa-apaan

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 315

    "Kenapa, Ken?!" pekik Sundari yang spontan memeluk menantunya lebih erat. "Hati-hati, Mas. Ada apa?" Hanum ikut bertanya. "Astaghfirullah. Ada kucing nyebrang tiba-tiba. Maaf, Ma, Pa, Sayang. Itu kucingnya sudah diseberang," tunjuk Ken ke seberang jalan. Seperti yang lain, Ken pun berdebar tak karuan. Dia nyaris menabrak kucing itu kalau nggak mengerem mendadak tadi. Jantungnya berdegup kencang. Ken memilih menepikan mobilnya lebih dulu untuk menetralkan debar dadanya. "Atau papa yang gantiin nyetir?" Wicaksono menawarkan. "Nggak, Pa. Tadi memang aku agak kurang fokus, makanya sedikit oleng saat ada kucing." Ken kembali melajukan mobilnya perlahan. "Kenapa kurang fokus? Ada masalah di kantor?" tanya Wicaksono lagi. Sundari mengusap punggung Hanum beberapa kali untuk menenangkan. Tak lupa mengusap perut menantunya yang makin membuncit itu. "Sudah nggak apa-apa," ujar Sundari pada Hanum. Kedua perempuan itu pun saling tatap lalu sama-sama tersenyum. "Nggak ada masalah, Pa. Cuma

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 314

    Jarum jam menunjuk angka tujuh pagi. Suasana di rumah Ken cukup berbeda kali ini. Kemarin sore, papa dan mamanya datang dari Jogja untuk menjenguk mereka, sekalian akan berkunjung ke rumah besan. "Akhirnya mama merasakan kembali masakan Hanum," ujar Sundari di ruang makan. Hanum tersenyum, sembari menuangkan air putih ke gelas mertuanya. Dia sengaja menyiapkan sarapan pagi untuk mereka hari ini. Ada soto, rawon dan ayam goreng. Dibantu Bi Santi membuat sate telur puyuh, perkedel dan beberapa gorengan. "Kangen ya, Ma?" Ken menimpali. "Kangen banget. Nggak cuma masakannya yang bikin kangen, tapi orangnya juga. Bulan depan mama sudah longgar, nggak banyak kegiatan. Makanya, pengin ajak Hanum keliling Jogja. Nanti kalian bareng mama sama papa ke Jogja ya? Kita adakan acara empat bulanan Hanum sama tujuh bulanan Mbak Meira sekalian di sana biar makin seru," ujar Sundari begitu bersemangat. Ken menatap Hanum beberapa saat lalu sama-sama tersenyum. "Iya, Ma. Kan sejak awal juga begitu

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 313

    Malam ini langit terlihat lebih cerah dengan hiasan beragam bintang. Malam pertama setelah Mawar pergi dari rumah yang sudah lebih dari 10 tahun dia tinggali. Rudy baru keluar dari pintu dengan secangkir teh hangat dan pisang goreng yang dibelinya di warung tadi. Dia memilih duduk di teras sembari menikmati cerahnya langit dan lalu lalang kendaraan di depan rumah. Sesekali terdengar suara tawa dari pos ronda yang tak jauh dari rumahnya. Baru menyeruput tehnya, tiba-tiba terdengar dering handphonenya di ruang tengah. Perlahan Rudy bangkit dari kursi lalu melangkah ke sofa ruang keluarga. Handphone masih menyala dengan seringnya yang nyaris usai. Senyum pria lebih dari setengah abad itu pun tampak jelas di sudut bibir. Anak kesayangannya memanggil, membuatnya lebih tenang tiap kali mendengar suara merdunya. "Assalamualaikum, Pak. Bapak lagi ngapain? Sudah makan?" tanya Hanum terdengar semringah dari seberang. "Wa'alaikumsalam, Num. Bapak lagi ngeteh sama makan pisang goreng di teras.

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status