Share

BAB 298

Author: NawankWulan
last update Last Updated: 2025-06-06 23:55:26

"Kamu mau jenguk Rena, Num?" Suara Rudy terdengar dari seberang. Hanum menangkap suara bapaknya yang tak baik-baik saja.

"Rencananya begitu, Pak. Nggak enak juga kan kalau nggak jenguk Mbak Rena sekalipun," balas Hanum mencoba tetap tenang dan sabar.

"Nggak usah, Num. Keadaan kakak tirinya membaik, tapi jiwanya yang belum stabil. Takutnya saat kamu datang malah makin nggak karuan. Cukup doakan saja supaya lekas sembuh dan diizinkan pulang," ujar Rudy kemudian.

"Dia mencelakai bapak?" tebak Hanum kemudian.

Rudy hanya menghela napas panjang sembari memijit keningnya yang memar akibat lemparan botol Rena tadi. Tak jadi masuk ke kamar inap Rena, Rudy memilih keluar kamar lalu pulang. Kini, dia termenung sendiri di rumah, memikirkan segala permasalahan rumah tangganya.

"Bapak sebaiknya pulang saja. Rena bakal makin tantrum dan nggak sembuh-sembuh kalau lihat bapak dan Hanum di sini. Biar ibu yang jaga." Ucapan Mawar sebelum kepergiannya tadi kembali terngiang di benak.

Bertahun-tahun
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
4571c80m48
Kalau orang pintar & ngk pesan paket apa2, ya buang aja atau suruh satpam buka paketnya diluar, salah2 paket teror.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 298

    "Kamu mau jenguk Rena, Num?" Suara Rudy terdengar dari seberang. Hanum menangkap suara bapaknya yang tak baik-baik saja. "Rencananya begitu, Pak. Nggak enak juga kan kalau nggak jenguk Mbak Rena sekalipun," balas Hanum mencoba tetap tenang dan sabar. "Nggak usah, Num. Keadaan kakak tirinya membaik, tapi jiwanya yang belum stabil. Takutnya saat kamu datang malah makin nggak karuan. Cukup doakan saja supaya lekas sembuh dan diizinkan pulang," ujar Rudy kemudian. "Dia mencelakai bapak?" tebak Hanum kemudian. Rudy hanya menghela napas panjang sembari memijit keningnya yang memar akibat lemparan botol Rena tadi. Tak jadi masuk ke kamar inap Rena, Rudy memilih keluar kamar lalu pulang. Kini, dia termenung sendiri di rumah, memikirkan segala permasalahan rumah tangganya. "Bapak sebaiknya pulang saja. Rena bakal makin tantrum dan nggak sembuh-sembuh kalau lihat bapak dan Hanum di sini. Biar ibu yang jaga." Ucapan Mawar sebelum kepergiannya tadi kembali terngiang di benak. Bertahun-tahun

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 297

    Hari kelima Rena di rumah sakit, keadaannya makin membaik. Namun, Mawar justru semakin pusing melihat keadaan anak kesayangannya itu. Dia cemas jika Hanum dan Ken tahu tentang keadaan anaknya, lalu buru-buru menjebloskanmu Rena ke penjara. "Kenapa gelisah begitu, Bu? Ada masalah?" tanya Rena terjaga dari tidurnya. Dia menatap ibunya lekat."Nggak ada, Ren. Nggak ada apa-apa. Kamu yang tenang ya? Semua akan baik-baik saja," balas Mawar sembari mengusap pelan lengan Rena. Meski mulutnya berusaha menenangkan sang anak, tapi gerak-geriknya justru terlihat tak tenang sama sekali. "Ibu takut aku dijebloskan ke penjara?" tebak Rena tiba-tiba membuat Mawar menoleh ke arahnya. "Memangnya kamu nggak takut?" tanya Mawar cukup kaget melihat ketenangan Rena. "Mereka nggak akan setega itu, Bu. Percayalah." Mawar menghela napas panjang lalu duduk di samping pembaringan anaknya. "Kalau kamu sudah membaik, mereka akan melanjutkan kasus itu, Rena. Teman kamu juga sudah ditangkap."Rena mendelik.

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 296

    Rena sudah melewati masa kritisnya, namun dia belum sepenuhnya sadar. Jikalaupun sadar, bis jadi dia makin shock dengan keadaanya yang sekarang. Kaki kirinya lumpuh karena tertabrak motor dan terbentur trotoar. Wajahnya tak semulus sebelumnya karena bekas luka mengering, tangannya pun terpaksa dijahit karena ada sedikit sobekan. Sepertinya Rena masih sempat melindungi kepalanya dengan lengan, makanya lengan dan kakinya yang cukup parah. Sementara kepalanya tak ada cidera yang serius. "Darimana, Bu? Kenapa lama sekali datangnya?" tanya Rudy saat melihat istrinya yang baru datang. Mawar tak membalas. Dia masih begitu kesal dengan jawaban Hanum dan Ken yang menolak permintaannya untuk melepaskan Rena. "Bukannya ibu pamit ke sini sejak pagi. Kenapa baru datang sekarang?" tanya Rudy lagi. Laki-laki paruh baya itu menatap istrinya lekat. Wajah kusut Mawar membuatnya curiga dan menduga-duga. Apalagi kedatangannya yang cukup telat semakin menguatkan prediksinya. "Ibu ke rumah Ken dan Hanu

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 295

    Hanum dan Ken beranjak dari ranjang lalu keluar kamar. Di teras rumah, seorang wanita sudah menunggu mereka. Wajahnya begitu kusur dan sembab, terlihat jelas kantung matanya. Mungkin dia banyak begadang sampai membuatnya seperti itu. Dialah Mawar yang kini ingin mengiba dan memohon pada Hanum dan Ken untuk membebaskan anak kesayangannya. "Ibu ... kenapa ibu ke sini? Mbak Rena sudah siumankah?" tanya Hanum saat melihat ibu tirinya datang dengan wajah kusut tak karuan. Wajah yang biasanya selalu terpoles make up itu kini tampak pucat. Kedua matanya sayu, tak ada senyum di bibirnya. Yang ada hanyalah mata yang berkaca-kaca dengan air bening yang menetes di kedua sudut matanya. "Atas nama Rena tolong maafkan Rena. Sekarang dia kritis dan belum juga sadar. Dia pasti cemas dan ketakutan saat kalian laporkan ke polisi." Mawar kembali sesenggukan. Kali ini dia menangis sungguhan. Tak seperti biasanya yang penuh drama dan pura-pura paling menderita di depan suaminya. "Kalaupun kami maafkan

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 294

    Jarum jam mulai merambat naik, seiring mentari yang semakin hangat menyinari bumi. Senja sudah sibuk di dapur bersama asisten rumah tangganya. Mereka memasak bersama, sesekali terdengar canda tawa di antara keduanya. "Sayur lodehnya sudah siap, Neng. Sarapan dulu sana, biar bibi yang lanjutin goreng ayamnya," ujar Bi Santi. "Tunggu sotonya matang dulu, Bi. Mas Ken kemarin request soto ayam sama bandeng goreng." Hanum membalas sembari tersenyum tipis. "Bandengnya udah mateng, Neng. Ini kuah sotonya juga sebentar lagi mendidih. Neng Hanum duduk aja, takutnya kecapekan nanti malah kurang bagus buat janin," ucap Bi Santi lagi. "Baik, Bi. Hanum duduk ya?" Hanum menarik kursi makan lalu mendudukinya. Sembari ngobrol dengan Bi Santi, Hanum menikmati susu hangat yang baru diseduhnya. Baru setengah gelas diteguk, soto ayam buatan Bi Santi sudah siap dihidangkan. Menu pagi ini ada soto ayam, bandeng, lodeh dan tempe tahu goreng. Menu sederhana yang membuat nafsu makan bertambah. "Hanum ba

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 293

    "Mau kemana kamu, Ris?!" Pertanyaan seorang laki-laki membuat Rissa menoleh, begitu pula supir pribadinya yang berdiri di samping pintu mobil. Ken, dia datang bersama empat laki-laki lain. Dua di antaranya asisten dan body guardnya. "Mau kabur?!" sindir Ken lagi dengan senyum miring, sedikit mengejek. Rissa benar-benar tercekat melihat kedatangan tamu tak diundangnya itu. Dia mulai panik, namun tak bisa berbuat apa-apa. Apalagi saat dua anggota polisi sudah berdiri di depannya dengan surat tugas di tangannya. "Kaget dengan kedatangan kami? Kurasa nggak ya. Kamu pasti sudah tahu kalau kami akan datang menjemput. Buktinya prepare sedemikian rupa," tunjuk Ken ke arah Rissa yang rapi dengan tas brandednya. "Mau ke London nyusul mamamu? Sorry, mulai saat ini kamu nggak bisa kemana-mana," ucap Ken lagi lalu mundur beberapa langkah dan menyerahkan semuanya pada polisi. "Apa-apaan kamu, Ken! Kamu nggak bisa berbuat seenaknya begini!" sentak Rissa setelah polisi mengatakan tujuannya datan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status