Share

Bab 39

POV Yasmin

Keesokan paginya aku dikejutkan dengan tiket pesawat ke Lombok yang ada di atas meja rias. Aku bolak-balik. Untuk dua orang atas nama aku juga dr.Radit. Untuk akhir pekan ini.

“Mas,” panggilku pada dr.Radit yang baru keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk. Aku yang tadinya melihat dia langsung melengos. Duh, roti sobeknya boleh buat sarapan, nggak, sih?

Dr.Radit memang rajin fitness di kala waktu senggangnya. Minimal lari selama satu jam di atas treadmil setiap pagi dan sore hari dia akan sit up, push up, dan lain-lain. Kadang suka gemes juga kalau lihat dr.Radit yang basah karena keringat.

“Kenapa?” tanyanya.

“Emh, ini apa?” tanyaku tanpa melihat padanya. Bisa kacau kalau melihat lagi deretan roti itu.

“Tiket. Memangnya kamu nggak bisa baca?” Dia balik bertanya dengan nada menggoda. Menyebalkan kadang-kadang. Bisa saja mancing-mancing.

“Kok, nggak bilang-bilang?” Aku bertanya lagi, masih berpura-pura tidak ingin melihatnya.

“Biar kamu lihat sendiri,” katanya d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status