Share

26

"Yeahh… lebih keras sayang. Ouhh… pertahankan…"

Nicko berbaring telungkup. Sesekali mengerang nikmat atas apa yang Adita lakukan pada tubuhnya.

"Uhh… iya di situ saja. Tekan lebih kuat! Ouh… aaahhh…"

Adita menggelengkan kepalanya.

Tangannya mengusap bulir keringat yang keluar dari keningnya. Memijat punggung Nicko lumayan memeras tenaganya.

"Capek?" Nicko sedikit mengangkat tubuhnya, menoleh ke belakang melihat Adita yang terlihat dibanjiri oleh keringat.

"Banget! Aku heran, ini punggung manusia atau punggung buaya?"

Nicko berdecak. Dia kembali menelungkupkan wajahnya di bantal.

"Buaya apa? Darat atau buntung?"

Adita menarik napasnya dalam. Menekan lebih kuat pijatannya lalu menjawab, "Buaya darat! Buaya buntung itu seram!"

"Ohh…" Nicko sedikit terkekeh kecil.

"Sayang, bukannya aku sudah menawari kalah biar tukang pijat saja? Kenapa malah marah-marah? Suka rela dong…"

Adita diam. Memang benar apa yang Nicko katakan. Nicko tidak menyuruh Adita untuk memijatnya, dia ju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status