Share

27

"Engghh…" Adita mengusel pada ketiak Nicko.

"My wife… oh my God!!" Nicko meluruskan tangannya ke samping. Memberikan akses pada Adita yang masih setengah sadar.

Namun tak lama, mata indah itu terbuka. Bulu mata lentik itu berkibar-kibar. Tatapan pertama kali dilihat Adita, ialah wajah Nicko yang berantakan. Rambut kusut dan tak terlihat fresh.

Adita mengangkat kepalanya. Menidurkannya di atas dada Nicko. Memeluk erat tubuh Nicko.

"Peluk lagi yang kenceng!..."

Nicko terkekeh. Matahari sudah meninggi dan mereka masih bergumul dengan selimut. Adita sendiri justru manja sekali dengan Nicko. Ingin ini, itu. Usap sana, usap sini. Membuat Nicko super gemas.

"Usapin punggung aku Nick…"

"Ehm sayang, bagaimana semalam? Apa… aku terlihat berbeda?" Nicko membelai rambut Adita. Kusut. Sama seperti dirinya.

Mungkin akibat terlalu tergesek dengan tempat tidur. Pula belum di sisir pagi ini.

Bukannya menjawab Adita justru mencubit perut Nicko. Namu sia-sia. Nicko tak merasakan sakit.

"Ka
Lin Mei

Happy new year!!🥰♥️♥️🥳🥳Semoga di tahun 2022 ini, Indonesia bisa menjadi negara yang lwbih maju lagi. Corona hempas jauh😇.... Stay healthy semua!😘 Dan aku mau ucapin terimakasih buat para pembaca setia cerita Adita dan Nicko. Terimakasih yang sudah menambahkan cerita receh ini dalam pustaka kalian. Aku sangat berterimakasih!!! Tanpa kalian cerita ini bukan apa-apa. Hanya remahan peyek yang gosong. Dibuang dan tak dapat digunakan. Makasih banget 🌻😭

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status