Share

YAROS DAN NADINE KABUR

last update Huling Na-update: 2025-09-20 13:27:18

Tiba-tiba mobil bergetar hebat. Dari kejauhan, suara ledakan memecah malam. Cahaya api menyala di langit, disusul suara teriakan panik lewat radio Alejandro.

Nadine membeku, darahnya seakan-akan berhenti mengalir. Ia langsung menubruk Shen, berusaha merebut perangkat itu. Namun Shen hanya tertawa, suara tawanya menggema di kabin sempit.

“Sekarang,” katanya dengan mata liar, “semua permainan baru saja dimulai.”

Lampu merah di perangkat berubah menjadi hijau—dan terdengar bunyi klik terakhir, seperti kunci yang dilepaskan.

Mobil mendadak melambat, Yaros berteriak, “Ada sesuatu di jalan!”

Cahaya lampu menyorot ke depan—sebuah truk besar melintang, menutup seluruh jalur.

Rem mendecit keras. Mobil hampir terguling. Nadine menjerit. Yaros mengacungkan pistol, siap menembak.

Namun saat itu, Shen tersenyum puas, matanya menyala di balik bayangan. “Selamat datang di neraka kalian.”

Mobil berhenti mendadak, ban berdecit keras hingga menimbulkan bau karet terbakar. Hujan deras menampar kaca depa
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    KABUR

    Elizaveta melangkah cepat menuju ruang kerja Konstantin. Napasnya masih tersengal karena cemburu. Gaunnya berderai mengikuti gerakan tubuh penuh emosi. Ia mendorong pintu tanpa mengetuk.“Father!” suaranya pecah, antara tangis dan amarah. “Kau tidak lihat? Yaros mempermalukan kita! Ia memilih perempuan asing itu, di dalam rumah kita sendiri! Dia bahkan berani menolak garis yang sudah kau tentukan!”Konstantin mengangkat wajahnya dari meja penuh dokumen. Sorot matanya tajam, tersirat keraguan samar. “Elizaveta, tenanglah! Kau membiarkan emosimu menguasai pikiran.”“Tenang?” Elizaveta hampir menjerit. “Jika kau tidak bertindak, kau akan kehilangan putramu. Nadine akan merampasnya dari kita! Apakah kau ingin melihat nama Drucki runtuh hanya karena satu wanita yang bahkan bukan siapa-siapa?”Konstantin tidak langsung menjawab. Tangannya menggenggam erat gagang kursi, rahangnya mengeras. Ada konflik batin yang menggerogoti—antara otoritas sebagai kepala keluarga dan pewaris tunggalnya yan

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    ELIZAVETA CEMBURU

    Tubuh Yaros mendadak bergetar hebat. Ia tadi telah menghantam kunci rantai dengan batang besi, dan serpihan halus berhamburan ke udara. Serbuk itu menempel di kulitnya, masuk ke napasnya. Seketika wajahnya memucat, urat-urat di lehernya menegang, dan napasnya menjadi tersengal.“Tidak… bukan sekarang…” desah Yaros, terhuyung sambil memegangi dadanya. Alergi yang selama ini menghantuinya kambuh dengan ganas.Nadine panik. “Yaros!” Ia menahan tubuh pria itu yang mulai melemah di pelukannya.Suara langkah berat dari atas tangga kian dekat. Dua pengawal besar muncul, senjata siap mengarah. Tak lama, Konstantin turun perlahan dengan senyum dingin, disusul Elizaveta yang sudah merapikan gaunnya, meski wajahnya masih menyimpan bekas pergulatan dengan Yaros.“Lihatlah, Nadine,” suara Konstantin berat, penuh kepuasan. “Putraku yang keras kepala itu akhirnya tunduk juga. Bukan oleh kami, tapi oleh tubuhnya sendiri.”Elizaveta melangkah maju, matanya menyapu Nadine dengan tatapan penuh ejekan. “

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    SALING TERHUBUNG

    Elizaveta mencium kening Yaros, menahan tawa puas. “Biarkan aku jadi Nadine-mu. Kau akan terbiasa … cepat atau lambat.” Di luar kamar, Konstantin berdiri dengan tangan terlipat di dada, mendengarkan suara samar dari dalam. Ada senyum tipis di wajahnya—senyum seorang patriark yang tahu bidaknya telah melangkah sesuai rencana. Sementara itu, jauh di bawah tanah, Nadine terbangun dengan kepala berat. Obat bius masih melekat di tubuhnya. Ia sadar betul bahwa sedang berada di ruangan dingin dan lembap—gudang bawah tanah. Di sudut, sebuah lampu redup berkelip, dan pintu baja terkunci rapat. Dengan tubuh menggigil, ia menempelkan punggung pada dinding dingin. Air matanya hampir jatuh. Seketika ia mengingat Yaros dan hatinya pun membara. Ia tahu sesuatu sedang terjadi di atas sana dan bisa merenggut Yaros darinya untuk selamanya. "Bertahanlah, Yaros! Jangan percaya siapa pun selain aku,” bisiknya pada dirinya sendiri dengan suara tercekat. Namun yang Nadine tak tahu—di atas sana, pria yan

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    TERJEBAK

    Koridor mansion keluarga Drucki diterangi cahaya lampu dinding yang remang, bayangan panjang menari di marmer dingin. Suasana seakan-akan menutup seluruh udara di sekitar.Yaros berjalan dengan langkah berat, napasnya memburu. Ia merasakan tubuhnya goyah dengan pandangan kabur.Anggur merah yang ia minum saat makan malam meninggalkan rasa pahit aneh di lidahnya, bercampur dengan efek yang menyalakan panas dalam kepala dan tubuh.“Gerah sekali,” keluh Yaros sembari membuka kancing kemeja. Sementara jas yang dipakainya, entah tertinggal di mata. Elizaveta mendekat perlahan, bibirnya melengkung dalam senyum penuh kemenangan. “Kau tampak letih, Yaros,” ucapnya manis, jemari tangan menyentuh lengan pria itu.Yaros mengedip, berusaha fokus. Namun racun khusus itu membuat otaknya bermain-main dengan visual. Di hadapannya, wajah Elizaveta bertransformasi—tampak seperti Nadine, dengan sorot mata lembut dan suara yang ia rindukan.“Nadine …,” bisik pria itu serak, tangannya terulur menyentuh w

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    PERTARUHAN HARGA DIRI

    Air sungai berputar liar, menyeret tubuh Yaros dan Nadine dalam pusaran dingin yang mencekam. Yaros merangkul Nadine erat, memastikan kepalanya tetap di atas permukaan. Napas Nadine tersengal, matanya panik, tetapi genggaman Yaros tak goyah sedikit pun. Setelah berjuang keras, keduanya berhasil menepi. Napas mereka terengah, tubuh basah kuyup, pakaian melekat di kulit. Yaros menyalakan smart watch di pergelangan tangannya—layar kecil menyala biru meski hujan menetes di permukaannya. "Alpha-1, lokasi darurat. Jemput sekarang. Kode: Serigala Hitam,” ucap Yaros tegas ke arah mikrofon mungilnya. Tak butuh waktu lama, dentuman baling-baling helikopter memecah keheningan malam. Lampu sorot menembus pepohonan tepi sungai, menyapu area sekitar. Angin kencang dari baling-baling membuat dedaunan beterbangan, air sungai bergelora. Seutas tangga tali dijatuhkan. Yaros menggenggam tangan Nadine, matanya menatap tajam, penuh ketegasan bercampur kelembutan. “Pegang erat. Aku tidak akan melepaskan

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    YAROS DAN NADINE KABUR

    Tiba-tiba mobil bergetar hebat. Dari kejauhan, suara ledakan memecah malam. Cahaya api menyala di langit, disusul suara teriakan panik lewat radio Alejandro.Nadine membeku, darahnya seakan-akan berhenti mengalir. Ia langsung menubruk Shen, berusaha merebut perangkat itu. Namun Shen hanya tertawa, suara tawanya menggema di kabin sempit.“Sekarang,” katanya dengan mata liar, “semua permainan baru saja dimulai.”Lampu merah di perangkat berubah menjadi hijau—dan terdengar bunyi klik terakhir, seperti kunci yang dilepaskan.Mobil mendadak melambat, Yaros berteriak, “Ada sesuatu di jalan!”Cahaya lampu menyorot ke depan—sebuah truk besar melintang, menutup seluruh jalur.Rem mendecit keras. Mobil hampir terguling. Nadine menjerit. Yaros mengacungkan pistol, siap menembak.Namun saat itu, Shen tersenyum puas, matanya menyala di balik bayangan. “Selamat datang di neraka kalian.”Mobil berhenti mendadak, ban berdecit keras hingga menimbulkan bau karet terbakar. Hujan deras menampar kaca depa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status