Share

Bab 24

“Bisa turun sendiri? Biar aku yang nyetir.” Ia kembali menjulurkan lengannya, menawarkan bantuan.

“Aku bisa sendiri, Van,” jawabku ragu-ragu, sambil mencoba keluar dari mobilku.

Tapi rupanya kakiku memang tak mau kompromi, sehingga aku terpaksa kembali berpegangan pada lengannya lalu ia menuntunku memutari bagian depan mobilku kemudian membuka pintu depan sebelah kiri dan membantuku masuk. Mataku mengekori gerakan pria itu hingga ia duduk di belakang setir mobilku. Ia menyetel jok dengan memundurkannya, kemudian perlahan melajukan mobilku keluar dari parkiran bandara.

“Tadi aku kirim pesan pada Mas Adam minta ia menyuruh orang mengambil mobilku ke sini tapi ponselnya sudah tidak aktif.” Aku berusaha memecah kesunyian.

“Oh.”

Asem! Ia hanya menjawab sesingkat itu.

“Kamu cancel penerbangan karena aku?”

“Iya.”

Lagi, hanya sesingkat itu. Oke, ini orang mulai nyebelin.

“Kenapa? Padahal harusnya kamu tak perlu melakukan itu, Van.”

Ia tak menjawab, aku meliriknya kesal. Hingga tanpa kusadari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nur Kasih
cahaya..kenapa harus bertahan jika Adam perhatian ke org lain
goodnovel comment avatar
Isabella
Ivan perhatian banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status