Share

4. Pesan dari Miyabi

Khusus dewasa ya. 

Part agak panas. Siapin kipas. 

“BangKu lagi apa?”

Kening Satria berkerut saat baru saja akan tidur, ada nomor asing yang mengirimkannya pesan. Tidak mungkin dari mantan-mantan istrinya, karena mereka pasti mengirimkan pesan dengan kata-kata penuh hormat. Walaupun mereka sudah tidak sakit lagi, tetap saja mereka menghormati dirinya. Satu-satunya wanita yang memanggilnya BangKu adalah Salsa.

“Ini Salsa ya?”

Send 

“Miyabi, Bang.”

Huk! Huk! Huk!

Satria terbatuk-batuk. Ia kaget bukan kepalang, karena mendapat pesan dari Miyabi. Cepat Satria menekan profile picture si pengirim pesan WA. Benar saja, bukan wajah Salsa, melainkan gambar pakaian dalam yang seksi. Tidak salah lagi, ini pasti benar Miyabi. 

Dengan jari yang gemetar dan tubuh mendadak panas, Satria membuka aplikasi g****e translate. Ia yakin, Salsalah yang memberikan nomornya pada model panas ini. Hati pria mana yang tidak akan meledak jika Miyabi mengirim pesan.

“Hei, how are you?” 

Send 

Dengan cepat Satria menyimpan kontak Miyabi di ponselnya. Ia akan memamerkan hal ini pada semua karyawan bengkelnya besok. Ia akan menjadikan chat ini sebuah screenshoot, agar para mantan istrinya menyesal telah sakit-sakitan, karena memang wanita seperti Miyabilah yang mungkin memang mampu menandingi kekuatan bulannya.

“Apik, Bang. Panjengan piye kabare?”

Kening Satria semakin mengerut dalam. Emangnya Miyabi dari Purwokerto? Apa jangan-jangan dari Boyolali? Kok ngomongnya Jawa? Satria bermonolog.

“I’m fine, Miya. What are you doing now?

Send 

“Membayangkan BangKu.”

Satria merasa tengah berputar-putar hingga  langit ketujuh. Cepat ia men-screenshoot percakapannya dengan Miyabi sampai dengan bagian paling mencengangkan menurutnya. Hatinya bersorak gembira tak terkira dengan mukjizat Tuhan ini. 

Dia adalah satu-satunya lelaki paling beruntung di dunia yang dikirimkan pesan oleh Miyabi. Bisa saja informasi tentang ketangguhannya di ranjang sampai ke telinga model kompor itu, sehingga bukan tidak mungkin suatu hari nanti Miyabi mengajaknya check in. Satria mendadak mulas karena terlalu gembira saat ini. 

Sebelum hal itu dilakukan oleh Miyabi, ia akan membuat Miyabi menjadi mualaf terlebih dahulu. Baru boleh check ini syariah dan dalam keadaan halal. Walau ia bukan pria soleh, tetapi aturan agama harus ia patuhi dengan baik .

Satria semakin berdebar, saat muncul kembali nama Miyabi di pesan selanjutnya, padahal pesan yang tadi saja belum ia balas. Satria bangun dari posisi berbaringnya, lalu melakukan sujud sukur di atas tempat tidur.

“Ya Allah, jika kami memang jodoh, tolong dekatkan. Jika tidak jodoh, tolong jodohin,” ujar Satria dalam sujudnya.

“Ya Allah, Satria … segitu pengennya lu punya bini sampai nungging. Ya udah, sekarang gue ke rumah Mak Piah ….”

“Bu … jangan!” teriak Satria panik.

Bugh!

Lelaki itu sampai terjatuh dari tempat tidur karena tersandung sarung. Lalu ia berusaha bangkit kembali untuk mengejar ibunya.

“Bu! Saya mau bunuh diri aja kalau sampai dikawinin sama Mak Piah!” teriak Satria dengan menggelegar—hingga menghentikan langkah Bu Maesaroh yang sudah sampai di depan teras. Wanita paruh baya itu berbalik, lalu menatap keheranan wajah putranya yang berkeringat. 

“Kenapa emangnya? Dosa Satria kalau main sendiri tuh, nanti kepala lu cepat botak,” ujar Bu Mae sambil menggelengkan kepalanya.

“Main apa sih, Bu? Satria gak ngerti,” balas Satria sambil menarik masuk ibunya, lalu menutup pintu rumah dan menguncinya.

“Itu lu lihat!” sarung yang dipakai Satria sedikit menggunung.

“Eh, ini bukan, Bu. Emang dia lagi ngeh aja. Bukan karena apa-apa. Udah, Ibu sekarang tidur. Satria tadi lagi sujud sukur, karena mendapat pesan dari Miyabi. Ibu tahu Miyabi gak?” kali ini Satria menarik lengan ibunya untuk duduk di kursi tamu. Ia harus membicarakan ini baik-baik dengan ibunya, karena ridho orang tua adalah ridho Allah. Ia akan meminta ijin untuk membawa Miyabi suatu hari ke rumahnya dan menjadi menantu Ibu Maesaroh. Ia bisa menebak bahwa ibunya pasti akan sangat gembira mengetahui anak lelaki satu-satunya berhasil mendapatkan artis kompor.

"Ibu kenal Miyabi, gak?" tanya Satria sekali lagi.

“Miyabi siapanya Miyayam?” Bu Maesaroh bertanya balik dengan polosnya. 

“Ha ha ha … bukan, Bu. Bukan sejenis mi, ha ha ha ….” Satria tidak sanggup menahan tawanya yang sangat lebar.

“Kalau bukan saudaranya miyayam, terus Miyabi itu siapa? Teman lu?” tanya Bu Maesaroh dengan sedikit rasa penasaran. Satria mendekat pada ibunya, lalu menempelkan bibirnya di telinga ibunya.

“Artis bokep, Bu. Model cantik dan pastinya kuat,” bisik Satria dengan amat pelan.

“Artis bokep? Keren lu!” mata Bu Maesaroh berbinar-binar. Satria pun mengangguk antusias. 

“Siapanya Haji Bolot?” tanya Bu Maesaroh dengan polosnya. Satria kembali terbahak-bahak, kali ini sampai memegangi perutnya yang benar-benar keram. Lelaki itu memilih masuk ke dalam kamar tanpa mempedulikan lagi ibunya yang tengah berteriak memanggilnya. Satria mengunci pintu kamar, agar ibunya tidak sembarangan masuk lagi, tetapi pria itu masih belum bisa menghentikan tawanya.

Sementara itu, Bu Maesaroh pun tengah merasa sangat bangga dengan kabar yang diceritakan oleh anaknya. Bu Maesaroh mengambil ponselnya, lalu mengetik status. Yah, walau dia sudah tua, tetapi ia tidak gaptek untuk urusan update status dan check out shop*e.

Alhamdulillah, mimpi apa akhirnya ngebesan sama Haji Bolot. Udah gak sabar punya mantu Neng Bokep, Ponakannya Haji Bolot.

Bersambung

Ha ha ha ha ...

Komen (7)
goodnovel comment avatar
Sri Nurhayati
sejak kapan haji Bolot punya ponakan namanya bokep.........
goodnovel comment avatar
siti yulianti
............bagku bikin ngakak salsa parah banget d ajar apa SM mami juwi
goodnovel comment avatar
Azhaliana Khairani
wadidawww gila banget nihh,,kocak abis,,parahh,,ngakakkk abisss ..........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status