Share

Perseteruan dengan Ranti

"Kau yakin aku yang mandul, Ran? Bukan masmu?" Mati-matian Elya menahan diri agar tidak terpancing emosi.

"Apa maksudmu, Elya?" Mama Vania memegang bahu Elya.

"Mas Bram yang bermasalah, Ma." Lima kata itu ringan saja meluncur dari mulut Elya.

Sementara di pintu, Bram yang kembali lagi karena flashdisknya tertinggal, mematung. Kaku. Jantungnya seakan berhenti. Mulutnya kelu mendengar kalimat Elya.

Elya menatap Bram. "Sampai kapan semua kebenaran ini bisa kau simpan, Mas? Bantahlah, patahkan kata-kataku kali ini.

Tunjukkan padaku, bagaimana caranya kau menyimpan semua dengan rapi, selama bertahun-tahun yang telah kita lewati."

Elya tersenyum. Sementara ketiga orang di depannya mematung. Kaku. Muka-muka pucat. Bibir yang bergetar.

Elya bersorak dalam hati. Senyum itu semakin mengembang.

"Ayo, Mas. Patahkan kalimatku …."

"Gila!" Ranti menyandarkan badannya ke sandaran kursi. Dia Memijat kening. Kepalanya mendadak pusing.

"El?" Mama Vania menggoyang bahu Elya pelan.

Elya memejamkan mata. An
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status