Share

Kalian Licik, Aku Bermain Cantik

"Abang, Rindu??? Kalian di sini juga?" pekik Hanun dengan langkah yang bergerak mendekati keduanya.

Suasana kafe tak terlalu ramai. Jam makan siang telah lama berlalu. Hanya beberapa meja saja yang terisi.

"Dek, kamu dengan siapa?" tanya Zaidan seraya berdiri menyambut kehadiran istrinya itu.

Laki-laki itu menyambut kedatangan Hanun dengan senyum yang mengembang, namun tetap saja di mata Hanun maknanya berbeda. Dirinya mengenal senyum lelaki itu bertahun-tahun lamanya, bukan dalam hitungan hari saja. Jelas sekali Zaidan tak dapat menutupi apa pun dari dirinya.

Hanun dapat dengan jelas melihat perubahan pada raut wajah suaminya itu, meski hanya sesaat. Sama seperti raut wajah sahabatnya yang sempat kaku tadi. Kegugupan itu jelas terlihat, meskipun berusaha untuk disembunyikan.

"Sendiri. Tadi dari toko emas. Rin, kok bisa bersama Bang Zaidan?" tanya Hanun dengan menekan gemuruh di dadanya.

Ada pertanyaan besar di otaknya yang muncul ketika melihat kebe
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu diem2 sadap hp nya Zaidan pas dia lahi mandi atau sedang tidur .jadi kmu tau kemana aja sama Rinda janjian dn ngomong apa aja .baru kmu kasi ancamam dua irangbitu klo udah ada fakta ..
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status