Share

Khilaf?

Tak ada tanggapan dari bibir Rindu. Seolah wanita pecundang itu sengaja membiarkan orang-orang akan menganggap jika Zaidan merupakan suaminya.

Padahal seharusnya wanita itu melakukan klarifikasi. Menjelaskan hubungan di antara mereka berdua. Tapi apa yang terjadi. Wanita itu malah menikmatinya.

Hanun memilih masuk ke dalam mobilnya kembali saat Rindu berlalu dengan membawa lelaki yang pernah mengisi hatinya itu. Rumah sakit. Pasti itu yang menjadi tujuan wanita itu.

Hati Hanun meringis. Belum pernah rasanya dirinya menjadi manusia yang egois seperti ini. Bahkan saat melihat kecemasan Rindu tadi, Hanun merasa seolah dirinya tak ada lagi arti dalam kehidupan laki-laki yang menyandang predikat sebagai ayah anaknya itu. Biarlah. Waktunya sudah habis untuk mendampingi lelaki itu.

"Om Zaidan sering membicarakan tentang Tante dan Almira kepada saya."

Hanun tersentak dari lamunannya kala mendengar ucapan Ilham itu. Entah berapa lama dirinya larut dalam kelebat bay
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Widia Wati
moga aja rindunjg dapat karmanya biar adil,sm2 penghianat
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
penyesalan pasti belakangan klu awal pendaftaran ,kalau nggak kecelakaan blm tentu menyesal dan minta maaf ,klu sehat trus lanjut selingkuh ,nikmati manisnya pengkhianatanmu terhadap istri dan anakmu
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Thor, jika bisa... jgn biarkan Zaidan & Rindu bersatu. Biarkan Zaidan dgn kursi roda selamanya & tdk akan sembuh, sbg buah dr peebuatannya. Jika Hanun menikah lagi, biarkan Zaidan menyaksikan kebahagiaan Hanun dgn rasa sakitnya. Agar Zaidan paham bgmna rasa sakit itu.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status