Share

Bab 69 Luka Lama

Akhirnya urusan Irsyad sudah selesai. Dia langsung menjemput kami dari rumah neneknya Qia. Mengingat mami sedang kurang fit di rumah, jadi kami memutuskan untuk langsung pulang lagi ke Bandung.

Namun, sebelum pulang, kami membeli dulu oleh-oleh khas Sukabumi. Pilihan jatuh kepada Mochi. Sebuah kue yang terbuat dari beras ketan, bertekstur lembut dan lengket. Bercita rasa manis dengan aneka varian isi.

Usai membeli oleh-oleh sampai bagasi mobil penuh, kami melanjutkan perjalanan pulang.

“Ayah, tolong berhenti!” teriak Qia tiba-tiba.

“Ada apa, Sayang?” Irsyad terkejut.

“Berhenti dulu, Yah!” pintanya lagi.

Irsyad pun menepikan mobil.

“Ada apa, Nak?” tanyaku.

“Mom, itu anak yang tadi!” tunjuknya kepada sosok anak yang sedang berjalan di trotoar.

“Oh, iya.”

“Anak yang tadi apa, sih?”

Aku pun menceritakan tentang tadi sewaktu di Mesjid.

“Kasihan, Yah,” ujar Qia.

“Hei, Dek! Sini sebentar!” Irsyad melambaikan tangan ke anak itu.

Anak itu tampak celingukan. “Saya?” Ia menunjuk dirinya sendir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status