Share

Malam yang tidak pernah dia impikan

Jeslin pada akhirnya menghempas kan kasar tubuh nya ke atas kasur, dia tidak percaya, hari ini dia harus menggantikan posisi kakak nya untuk terus berada di atas panggung. Bahkan dia tidak diizinkan oleh Dominic untuk turun kebawah barang sedetik pun hingga Acara nya usai.

"Tidak bisakah aku turun sebentar, Kak?" Permintaan Jeslin langsung mendapat kan tatapan aneh dari laki-laki tersebut, hal tersebut membuat Jeslin mengurungkan niatnya.

"Yeah baiklah, aku tidak akan turun hingga Acara nya usai," ucap Jeslin sambil menghela kasar nafasnya, dia membuang pandangannya.

Dia fikir bagaimana bisa kakak nya jatuh cinta dan menikah pada laki-laki itu? Sangat mengerikan sekali.

Dan pada akhirnya setelah melewati masa panjang bergelut bersama Dominic dan para tamu yang tidak kunjung usai, Jeslin bisa menarik lega nafasnya. Gadis itu dengan gerakan malas melepaskan satu persatu pakaian nya, menyisakan pakaian dalam milik nya yang menampilkan panorama keindahan di balik lekuk tubuh menggoda milik nya.

Dia pikir mandi pilihan paling menyenangkan untuk menyegarkan tubuh dan otak kepalanya saat ini. Sebenarnya dia sengaja mengabaikan kekasihnya yang terus menghubungi nya sejak siang tadi, Jerry bahkan melakukan puluhan panggilan pada nya sejak kemarin.

Tapi dia terus mengabaikan nya dengan dalih sang kakak nya tengah menikah.

Yeah meskipun begitu, itu juga alasan yang cukup benar bagi dirinya. Apa dia mencintai kekasihnya? jawabannya simple.

"Tidak!."

Dia tidak mencintai laki-laki itu karena Jerry type laki-laki yang suka berpetualang dari satu Perempuan ke Perempuan lainnya. Lalu apa dia bodoh mau berpacaran dengan laki-laki itu?. Karena dia tidak ingin di celakai laki-laki sialan itu, dia terpaksa berpacaran dengan Jerry. Semasa kuliah, Jerry membuat hidupnya sangat tidak menyenangkan, laki-laki itu terus mengancam dan mengusik ketenangan nya.

Berpacaran dengan laki-laki itu menjadi pilihan aman untuk dirinya lepas dari ketidak nyamanan selama dia berada di kampus. Setelah berjalan Menuju ke arah kamar mandi sambil menarik cepat Handuk nya, Jeslin langsung menutup pintu kamar mandi dengan kaki kirinya. Gadis itu mulai bersenandung ria didalam sana sambil terus membersihkan dirinya dengan penuh kesenangan.

Tidak butuh waktu lama hingga pada akhirnya dia menyelesaikan sesi membersihkan dirinya. Gadis itu secepat kilat keluar dari kamar mandi menuju ke arah walk in closed, mencari pakaian ganti dan langsung menggunakan nya dengan cepat. Lingerie berwarna merah hati menjadi pilihan tersendiri, dia langsung menggunakan pakaian tidur tersebut lantas melesat naik ke atas tempat tidur nya.

Jeslin fikir saat ini dia benar-benar butuh istirahat panjang untuk menghilangkan rasa lelah seharian nya terus berdiri di atas panggung megah pernikahan sang kakak.

Secara perlahan dia menenggelamkan dirinya dalam lautan kasur empuk mendominasi berwarna putih tersebut.

Memejamkan bola matanya secara perlahan dengan jutaan ketenangan.

Hinga akhirnya secara perlahan dia mulai masuk ke alam tidur nya untuk beberapa waktu lamanya.

*******

Entah sudah berapa lama waktu berlalu hingga di balik pintu, secara perlahan muncul seseorang dari luar sana. Bergerak perlahan mengunci pintu kemudian bergerak mendekati Jeslin.

Sosok itu berdiri sejenak sambil mengembangkan senyuman licik nya, kemudian dia naik secara perlahan ke atas tempat tidur gadis tersebut.

Secara perlahan dia menyingkap selimut Jeslin, bisa dia lihat lingerie merah tua itu tersingkap keatas, menampilkan barisan kulit halus lembut bak batu pualam.

Seketika laki-laki itu merapat kan tubuhnya ke tubuh Jeslin, dia kemudian berbisik pelan di balik telinga Jeslin.

"Kau harus bertanggung jawab karena telah membangunkan sesuatu dibawah sana,"

"Kau milik ku dan selama nya akan jadi milik ku,"

Setelah mengatakan hal tersebut, laki-laki itu secara perlahan mulai menyentuh lembut bagian dada Jeslin secara perlahan. Laki-laki itu Dominic langsung melepaskan seluruh pakaiannya, jas, celana, kameja bahkan seluruh nya tanpa sisa, membuangnya kesembarang tempat di lantai mendominasi berwarna putih tersebut.

Dia bahkan melepaskan pakaian Jeslin dengan cara yang keji, dia menggunting lingerie merah tersebut dengan begitu hati-hati, bahkan dia melepaskan pakaian dalam gadis itu dengan gunting nya juga.

Setelah memastikan semua penutup tubuh adik iparnya telah menghilang, Tangan kiri Dominic secara perlahan bergerak menaikkan kedua tangan Jeslin ke atas, kakinya mencoba menahan kedua kaki Rihanna.

Dia tahu gadis itu lamban laut akan terjaga atas tindakan nya.

Setelah memastikan mengunci seluruh tubuh Jeslin, laki-laki itu secara perlahan mulai menautkan bibir mereka, dia menyapu bibir indah itu secara perlahan bahkan tangan kanannya tidak tinggal diam, mencoba bekerja naik ke atas dada Jeslin.

Awalnya Jeslin pikir dia sedang bermimpi, tapi dia merasakan bibir nya menjadi basah akan sapuan sesuatu, seolah-olah ada yang bergerak-gerak di bibir nya.

Bahkan sesuatu terasa begitu aneh terus bergerak-gerak di atas dada nya, seolah-olah seseorang berusaha untuk mengeranyangi milik nya.

Dalam rasa lelah nya dia berusaha untuk membuka bola matanya dengan cara memaksa, rasa kantuk yang begitu hebat coba dia musnahkan dari dalam dirinya.

Dengan bersusah payah Jeslin mencoba bangun dari tidur lelap nya.

Seketika Jeslin tercekat saat dia sadar sang kakak ipar nya sudah berada tepat di atas dirinya.

'Kak?"

Yah Jeslin jelas tercekat.

Dia mencoba untuk memberontak tapi dia jelas tidak bisa, seluruh tubuh nya telah berada di bawa Kungkungan sang kakak ipar.

Tidak mau...tidak mau.

Jeslin jelas panik.

"Kak lepaskan, apa yang kakak lakukan?"

Pekik Jeslin panik.

Dia berusaha terus memberontak, Alih-alih mendengar kan dan peduli dengan pemberontakan Jeslin, Dominic semakin menggila, dia seketika membiarkan bibirnya turun ke dada Jeslin, secepat kilat dia menyesap niple berwarna pink milik Jeslin untuk beberapa waktu.

Di antara kemarahan, rasa benci dan jijik di hati Jeslin, sentuhan Dominic seketika membuat dia mengeluarkan erangan nya.

dia benci ketika suara itu mengacau kan dirinya.

"No kak, please aku masih perawan, no... aku adik ipar mu"

Jeslin terus berteriak panik, berusaha melepaskan diri dari kungkungan Dominic.

Air mata nya jelas tumpah, tangis nya seketika pecah, dia terus berteriak histeris.

Dia tahu kamar tersebut kedap suara, dia tahu teriakan nya bakal cuma-cuma, tapi dia berharap Dominic memiliki rasa kasihan agar mau melepaskan diri nya.

Dia tidak bisa bergerak ketika kedua tangan nya di angkat ke atas, sedangkan kedua kakinya telah di kunci sedemikian rupa.

Bukan nya melepaskan Jeslin, Dominic semakin menggila.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
lah apa ini ... apa pengantin nya ditukar ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status