Share

Ikut Denganku!

Semesta Rain

Aku baru saja menyelesaikan pekerjaan paruh waktu sebagai guru privat bagi seorang anak lelaki kelas 2 SMP saat jam menunjukkan pukul 19.10.

Tepat ketika keluar dari gerbang dan hampir tertabrak sebuah motor sport dengan kecepatan tinggi yang tiba-tiba menyerobot dari arah berlawanan.

Kalau saja motor itu tak bisa menarik tuas rem tepat waktu, tabrakan pasti tak mungkin terhindarkan. Beruntung, lelaki yang membawa box di belakang motornya itu bisa menarik tuas rem tepat waktu.

"Lain kali hati-hati kalau bawa motor, Mas," ucapku berusaha sabar meski lelaki itulah yang sepenuhnya salah akibat tak berhati-hati.

Namun, sosok di balik helm itu justru nyolot dan mengucapkan kalimat kasar.

"Berengsek! Lo tuh yang nggak punya mata!"

Seketika aku terkejut dengan makian yang terucap dari mulut lelaki itu. Terlebih saat mengenali dengan pasti pemilik suara yang hampir menabrakku itu.

Didorong perasaan geram bercampur kesal, aku berjalan mendekati lelaki itu sambil berkacak pin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status