Share

Chapter 22

Setelah sarapan itu berakhir, Mona langsung pamit dengan beralasan jika ia memiliki janji dengan temannya. Padahal sebenarnya, ia sungguh muak dengan semua yang terjadi di ruang makan tadi, kenapa Anggita tampak begitu sangat menyayangi Dara, begitupun dengan Helena. Bahkan sekarang, Danu dan Dara sudah resmi berpacaran tanpa sepengetahuannya?

Shit! Double shit!

Kenyataan macam apa ini? Bagaimana bisa Anggita membiarkan Danu dan Dara bersama? Bukankah sebelumnya Anggita begitu sangat mendukungnya dan Danu? Anggita bahkan menghubunginya secara langsung, untuk pergi kencan dengan putranya. Tapi, kenapa ujungnya seperti ini?

Mengapa Anggita membiarkan Danu dan Dara bersama?

Apa jangan-jangan, sejak awal Anggita memang hanya mempermainkannya?

"Beraninya, mereka semua mempermainkan ku! Apa mereka pikir, aku akam diam saja hah? Sialan!" umpatnya dengan nada keras, sembari memukuli setir mobilnya dengan keras.

Ia tidak menyangka, jika Angg

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status