FAZER LOGINThe Weave telah beroperasi dengan stabil selama beberapa siklus, memetakan kesehatan realitas dengan presisi yang semakin meningkat. Ia telah mencegah sejumlah krisis kecil, mengarahkan tim mediator ke konflik yang belum meledak, dan mengidentifikasi zona ketidakseimbangan filosofis yang membutuhkan perhatian. Keberhasilan ini membuat Studio Kosmis semakin percaya diri dalam peran barunya sebagai penjaga dan pemelihara.Namun, suatu hari, The Weave mendeteksi sesuatu yang tidak biasa. Bukan "titik panas" merah atau oranye yang jelas. Melainkan sebuah "Keheningan yang Tidak Wajar" di sebuah wilayah realitas yang sangat dalam, lapisan yang jarang terjamah bahkan oleh Para Penjaga atau Penenun. Wilayah itu tidak meradang, tidak paradoks, tidak ekstrem. Ia hanya... terlalu kosong, bahkan untuk sebuah void purba. Seolah-olah semua informasi, semua potensi, semua kemungkinan telah disedot keluar, meninggalkan ruang hampa yang sempurna di luar kategori.Sensornya tidak mendeteksi Anomali—tid
Tiga kemenangan—atas konflik beku, paradoks logis, dan ekstrem terabaikan—telah membuktikan metodologi Dewan Penjaga Realitas. Namun, pendekatan reaktif, meski efektif, tidak lagi cukup. Mereka tidak bisa terus-menerus menjelajahi kosmos yang luas, mencari luka demi luka. Mereka membutuhkan sistem yang proaktif, sebuah cara untuk mendeteksi dan mencegah kondisi yang melahirkan Anomali, sebelum Anomali itu sendiri muncul.Maka, lahirlah proyek ambisius mereka yang berikutnya: The Cosmic Safeguard Weave (Jaring Pengaman Kosmis)—atau disingkat The Weave.The Weave bukanlah struktur fisik atau perisai energi. Ia adalah sebuah jaringan kesadaran dan sensor yang terintegrasi ke dalam kain realitas itu sendiri, pada tingkat yang sangat halus. Tujuannya tiga:1. Pemantauan Kesehatan Realitas: Mendeteksi fluktuasi ekstrem dalam "stabilitas konseptual", "kepadatan makna", dan "koherensi naratif" di seluruh wilayah yang terjangkau.2. Diagnosis Dini: Mengidentifikasi potensi "titik panas" yang d
Dengan dua keberhasilan di bawah ikat pinggang mereka—menyelesaikan konflik yang membeku dan mentransendensikan paradoks logis—Dewan Penjaga Realitas kini menghadapi kelas akar penyebab Anomali yang ketiga dan paling sulit: ekstrem yang terabaikan.Kasusnya adalah sebuah "Monokultur Kesadaran" di sebuah kluster dimensi terpencil. Ras yang menyebut diri "The Unified" (Yang Bersatu) ini, miliaran tahun yang lalu, mencapai kesimpulan bahwa emosi dan individualitas adalah sumber segala penderitaan dan konflik. Dengan teknologi kesadaran yang sangat maju, mereka melakukan sesuatu yang radikal: mereka menghapus seluruh spektrum emosi negatif dari kesadaran kolektif mereka. Tidak hanya itu, mereka juga menekan keras segala bentuk individualitas yang menonjol, menciptakan sebuah masyarakat yang sempurna secara harmonis, stabil, dan... datar. Tidak ada kesedihan, tidak ada kemarahan, tidak ada kecemburuan. Tapi juga tidak ada kegembiraan yang meluap-luap, tidak ada cinta yang mendalam, tidak a
Kesuksesan dalam menyelesaikan "Kemarahan yang Membeku" memberikan suntikan semangat yang besar bagi Dewan Penjaga Realitas dan seluruh Studio Kosmis. Mereka memiliki metodologi yang terbukti: mendengarkan, mengakui, dan menawarkan penutupan. Namun, kasus berikutnya yang muncul di radar mereka bukanlah konflik yang membeku, melainkan sesuatu yang lebih halus dan berbahaya: sebuah Paradoks yang Hidup.Objek penelitian mereka adalah sebuah planet yang dijuluki "Cradle of the Unsolvable" (Buaian yang Tak Terpecahkan). Planet ini bukan tempat perang. Sebaliknya, ia adalah rumah bagi sebuah peradaban kesadaran murni yang telah mencapai puncak logika dan filosofi miliaran tahun yang lalu. Mereka begitu terobsesi dengan "Kebenaran Mutlak" sehingga mereka menciptakan sebuah mesin bukti ontologis—sebuah perangkat yang dirancang untuk membuktikan atau menyangkal kebenaran dari pernyataan apapun tentang realitas.Dan inilah paradoksnya: mesin itu berhasil. Ia bisa membuktikan kebenaran atau kesa
Dewan Penjaga Realitas, yang kini diperkaya dengan pengetahuan dari perjalanan mereka, memutuskan untuk menerapkan pendekatan baru. Alih-alih menunggu dan bereaksi terhadap Anomali, mereka akan mencari dan menyembuhkan akar penyebabnya—konflik atau paradoks yang "tersumbat" dalam realitas.Kasus pertama datang dari pinggiran peta stabilitas mereka. Sebuah sistem bintang biner yang sangat tua, dijuluki "The Frozen Wrath" (Kemarahan yang Membeku) oleh para pengamat. Dua bintang katai putih itu mengorbit satu sama lain dalam jarak yang sangat dekat, terkunci dalam medan gravitasi yang begitu intens hingga waktu di sekitarnya melambat secara ekstrem. Namun, yang menarik bukanlah fisika ekstremnya, tetapi residu emosi yang terperangkap di sana.Data dari para Penjaga menunjukkan bahwa sistem ini adalah situs pertempuran kosmis terakhir antara dua ras yang sangat kuat dan sangat sombong miliaran tahun yang lalu. Kedua ras itu, dalam kebanggaan dan amarah mereka yang memuncak, mengerahkan se
Penemuan bahwa Anomali adalah gejala dari penyakit realitas yang lebih dalam mengubah segalanya. Dewan Penjaga Realitas menyadari bahwa keahlian dan perspektif yang mereka miliki, meski beragam, mungkin tidak cukup. Mereka membutuhkan pengetahuan yang lebih tua, pengalaman yang lebih dalam dari peradaban yang telah menyaksikan—atau mungkin menyebabkan—luka-luka kosmis semacam ini.Misi baru ditetapkan: mencari dan memanggil "Tabib Kosmis" lainnya.Ini bukanlah tugas eksplorasi biasa. Mereka tidak mencari sumber daya atau dunia baru. Mereka mencari kebijaksanaan, mungkin bahkan pengakuan atas kesalahan masa lalu. Mereka harus berhati-hati; memanggil entitas yang terlalu kuat atau berprasangka bisa menimbulkan ancaman baru.Tim pencari dibentuk dengan komposisi yang cermat:· Wa Lang sebagai pemimpin dan wajah diplomasi.· "Mata" Penjaga (yang sekarang menyebut diri Kodex) sebagai ahli stabilitas dan arsip kuno.· "Angin" Penenun (yang sekarang menyebut diri Lia) sebagai sensor metafisi







