Share

Seseorang yang Memeluk Tubuhku

"Astaghfirullah, Ibu!" Aku berlari menghampiri Ibu yang kini berada tak jauh dariku. Wanita yang kini mengenakan hijab biru itu tergeletak lemah di lantai. Karena terus berdebat, aku sampai lupa jika Ibu harus segera minum obat.

Bukannya bergegas menolong Ibu, Kak Dinda malah menggerutu tak jelas ketika melihat wanita yang melahirkannya itu. Sepertinya dia merasa disusahkan oleh Ibu. Padahal, sebagai anak harusnya dia prihatin. Ah, dia benar-benar tak punya hati.

"Nduk, kenapa kalian bertengkar lagi? Ibu ndak minta apa-apa sama kalian. Ibu cuma minta kalian akur dan saling menyayangi. Bagaimana kalau ibu sudah ndak ada?" Dengan suara lemah Ibu berkata-kata. Ya, Allah, hancur rasanya hati ini mendengar ucapan beliau. Maafkan anakmu ini, Bu.

"Makanya Ibu jangan manjain dia! Dia itu kurang ajar sama aku, makanya aku jadi kek gini! Kalau aja Ibu nggak rawat dia, sudah di panti asuhan, kan dia? Harusnya dia itu bersyukur ini malah gak tau diri!" Kak Dinda bicara dengan lantang. Sudah menja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status