Home / Romansa / Dari Musuh Menjadi Suami / 11. Keputusan Mendadak

Share

11. Keputusan Mendadak

Author: Alya Feliz
last update Last Updated: 2025-05-14 17:33:22

[Jenna! Kamu di mana, Dek?]

"Hmm, lagi di kafe. Nggak jauh dari rumah sakit kok," jawab Jenna dengan malas sambil menyeruput es coklat cappucino.

Matanya menatap ke arah pintu masuk kafe yang agak jauh dari tempatnya duduk, ketika segerombolan laki-laki masuk. Matanya langsung melotot saat mengenali beberapa wajah mereka. Buru-buru dia menunduk sambil berpura-pura melihat buku menu.

[Cepetan ke rumah sakit sekarang juga. Ayah drop!]

"Hah? Iya, iya."

Sambungan telepon terputus, tepat saat rombongan itu duduk di belakangnya. Tiga di antara enam orang itu adalah mantan-mantan kekasihnya yang putus setelah sehari jadian. Jenna berniat untuk mengabaikan mereka karena kondisi ayahnya jauh lebih penting, tapi tiba-tiba salah satu dari mereka menyeletuk.

"Aku kemarin lusa lihat Jenna keluar dari hotel. Gila, gayanya aja yang sok suci, sok ekslusif. Ternyata dia gampangan juga."

Deg!

Jenna urung berdiri. Dia penasaran dengan apa lagi yang akan mereka bicarakan tentang dirinya.

"Masa sih? Bukan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dari Musuh Menjadi Suami   13. Salah Paham

    "Kok rumah ini sepi, Buk Ngat? Kala sibuk sama pacar-pacarnya ya?" tanya Jenna dengan sinis sambil menuruni tangga."Hush! Nggak baik ngomong begitu sama suamimu. Kalian ini lho, udah jadi suami istri kok ya masih kayak anak-anak. Berantem terus," tegur Buk Ngatini, pembantu yang tinggalnya di kampung sebelah perumahan.Wanita itu memang sudah lama bekerja di rumah Kala sebagai ART, seingat Jenna sejak Kala kecil. Jadi, wanita itu sudah seperti ibu kedua bagi Kala, karena orangtua pria itu memang jarang pulang ke Indonesia. Hanya itu yang Jenna tahu."Huh, mentang-mentang anaknya, dibelain terus," cibir Jenna. Kakinya terus mengikuti wanita seumuran Bu Siska itu menuju ke ruang tamu.Diam-diam Jenna mengamati keseluruhan rumah Kala. Begitu mewah dan bersih. Dia heran kenapa Buk Ngatini sanggup membersihkan rumah ini sendirian. Itupun masih bisa ngerumpi di rumah Nenek Sekar yang ada di sebelahnya."Loh, kok njenengan bisa tahu makanan kesukaan aku, Buk?" Jenna melotot kegirangan ketik

  • Dari Musuh Menjadi Suami   12. Tiba-tiba Menjadi Milikmu

    Acara ijab kabul yang diadakan secara mendadak itu entah kenapa terasa khidmat dan sakral, padahal Jenna hanya mengenakan kebaya yang dibeli dadakan dan dirias sederhana oleh Bu Siska, menantu Nenek Sekar.Tapi Jenna sebenarnya merasa heran. Kenapa kebaya itu terlihat begitu mewah dan sangat pas ditubuhnya, seolah-olah memang sengaja dijahit untuknya jauh-jauh hari sebelumnya? Kala tentu tidak tahu kebaya impiannya selama ini bagaimana, kan?Faktanya, kebaya yang dia kenakan saat ini sesuai dengan kebaya impiannya ketika menikah nanti. Mendadak sekujur tubuh Jenna merinding. Dia melirik pria yang selama ini begitu dia benci, tapi sebentar lagi akan menjadi suaminya.Di saat bersamaan, Kala juga meliriknya. Jenna sedikit tersentak karena kaget, lalu cepat-cepat dia melengos. Pria itu bahkan terlihat seperti sudah bersiap-siap sebelumnya. Mana ada menikah dadakan di rumah sakit, tapi pakaian mereka malah serasi seperti layaknya pengantin yang mengadakan pesta mewah?"Baik, kita mulai sa

  • Dari Musuh Menjadi Suami   11. Keputusan Mendadak

    [Jenna! Kamu di mana, Dek?]"Hmm, lagi di kafe. Nggak jauh dari rumah sakit kok," jawab Jenna dengan malas sambil menyeruput es coklat cappucino.Matanya menatap ke arah pintu masuk kafe yang agak jauh dari tempatnya duduk, ketika segerombolan laki-laki masuk. Matanya langsung melotot saat mengenali beberapa wajah mereka. Buru-buru dia menunduk sambil berpura-pura melihat buku menu.[Cepetan ke rumah sakit sekarang juga. Ayah drop!]"Hah? Iya, iya."Sambungan telepon terputus, tepat saat rombongan itu duduk di belakangnya. Tiga di antara enam orang itu adalah mantan-mantan kekasihnya yang putus setelah sehari jadian. Jenna berniat untuk mengabaikan mereka karena kondisi ayahnya jauh lebih penting, tapi tiba-tiba salah satu dari mereka menyeletuk."Aku kemarin lusa lihat Jenna keluar dari hotel. Gila, gayanya aja yang sok suci, sok ekslusif. Ternyata dia gampangan juga."Deg!Jenna urung berdiri. Dia penasaran dengan apa lagi yang akan mereka bicarakan tentang dirinya."Masa sih? Bukan

  • Dari Musuh Menjadi Suami   10. Wanita Masa Lalu

    Sebenarnya, masih banyak yang ingin dibicarakan oleh Pak Bowo. Namun, Jenna sengaja menghindar dengan alasan mendapatkan panggilan telepon dari salah satu perusahaan tempat ia melamar kerja.Padahal yang sebenarnya terjadi adalah, tidak ada panggilan dari siapapun. Hanya ada pesan wa dari Bu Fera yang malas ia buka. Jenna hanya terlalu enggan mendengarkan entah apalagi alasan ayahnya agar dia mau menikah dengan Kala.Baginya, tidak ada alasan darurat yang membuatnya harus menikah dengan lelaki itu. Dan sampai detik ini, Jenna masih tidak bisa menghilangkan pandangan buruknya terhadap Kala. Dia masih ingin menikmati masa mudanya. Menjalin kasih dengan lelaki yang dicintainya. Seperti Rangga misalnya.Berbicara tentang Rangga, pria itu tidak menghubunginya sama sekali setelah mengantarkannya ke hotel. Meta juga tidak bisa dihubungi. Apa mereka benar-benar sesibuk itu? Padahal biasanya, kedua orang itu selalu menyempatkan diri untuk membalas pesan wa nya."Jenna? Kamu Jenna Sekar kan?"

  • Dari Musuh Menjadi Suami   9. Pilihan yang Berat

    Nafas Jenna mulai memburu. Kenapa orangtuanya begitu keras kepala? Sudah berapa kali dia bilang mengenai kelakuan buruk Kala, namun mereka seolah-olah menulikan telinga."Kenapa sih, ayah sama mama begitu ngotot aku harus menikah sama Kala? Apa keistimewaan dia sehingga kalian begitu memuja-muja dia? Apa karena dia ganteng? Buat apa ganteng kalau dia suka main perempuan?"Arman benar. Dalam keadaan hati panas begini, Jenna tidak bisa membayangkan jika perutnya kosong. Dia pasti tidak bisa berpikir dengan jernih."Aku nggak habis pikir sama kalian. Bahkan dalam agama pun, harus memilih suami yang baik. Tapi kalian justru memuja-muja Kala padahal dia suka check in di hotel sejak SMA dulu. Apa kalian rela kalau aku ketularan penyakit? Kalian rela aku dapat laki-laki pezina?"Nada suaranya mulai meninggi. Air matanya mengalir dengan deras."Dia bahkan suka membully aku baik secara fisik maupun mental. Dia suka ngatain aku dan mempermalukan aku di depan teman-temanku. Kenapa kalian tega me

  • Dari Musuh Menjadi Suami   8. Situasi Tidak Menyenangkan

    "Kamu lagi kamu lagi! Kenapa sih, kamu selalu aja ada di sekitar aku? Perasaan habis menghilang berbulan-bulan, kamu terus mengganggu aku deh. Apa jangan-jangan kamu sengaja ngikutin aku ya?"Jenna sangat kesal sekali ketika Kala menarik tangannya menjauhi kos Meta. Pria itu bahkan tidak peduli ketika dia terengah-engah karena menaiki jalanan yang menanjak. Perutnya mendadak keroncongan. Baru sadar bahwa dia belum memakan apapun sejak keluar dari rumah."Lepasin nggak? Aku muak banget lihat kamu terus. Nggak tahu malu banget sih? Udah ditolak juga," gerutunya dengan hati jengkel bukan main.Kala selalu ikut campur dengan urusannya sejak dulu. Bahkan ketika dia baru saja jadian dengan pacarnya. Berkali-kali dia mengumpat dan mencaci lelaki itu, tapi Kala hanya diam saja.Jenna bahkan sampai lupa dengan kecurigaannya tadi mengenai Kala yang sedang berduaan dengan Meta di dalam kamar kos."Lepasin tangan aku! Aku ada urusan sama Meta. Kamu jangan gangguin aku...""Bisa diem nggak? Berisi

  • Dari Musuh Menjadi Suami   7. Penolakan

    Suasana mendadak hening setelah Jenna melampiaskan amarahnya. Dia menatap Kala dengan kebencian yang semakin bertambah. Dia benar-benar muak dengan segala tingkah laku pria itu."Kamu jangan sembarangan kalau ngomong. Kala nggak mungkin melakukan hal buruk seperti yang kamu tuduhkan."Jenna tertawa getir saat ibunya masih saja membela Kala. Entah apa yang dilakukan oleh pria itu hingga keluarganya tertipu mentah-mentah."Kala itu anak yang baik. Mana mungkin dia nakal? Mamanya pasti marah...""Mama nggak tahu kan kelakuan Kala selama ini gimana? Dia suka ke hotel sama cewek yang berbeda-beda sejak SMA dulu! Itu yang mama bilang anak baik? Mama mau aku dapat suami pezina macam dia!" pekik Jenna dengan putus asa."Jenna, kamu pasti salah lihat...""Kamu juga mau belain dia mentang-mentang dia sahabat kamu? Aku kecewa sama kamu, Mas." Dia tidak mengerti kenapa mereka menutup mata terhadap kelakuan Kala. Lelaki itu berkelakuan buruk dan suka bermain wanita. Apa orangtuanya tidak takut ji

  • Dari Musuh Menjadi Suami   6. Tiba-Tiba Dilamar

    Seumur-umur, baru kali ini Jenna melihat orang bule secara langsung. Meskipun beberapa orang Malang memang memiliki wajah mirip bule, tapi mereka berbeda dengan bule asli.Di depan Jenna saat ini, seorang pria yang terlihat begitu dewasa menjulang tinggi seperti tugu monas. Jenna yang mungil sampai harus mendongak. Mata abu-abu, rambut coklat, kulit putih dengan wajah berewok yang sudah dicukur rapi. Mirip seperti tokoh-tokoh pria yang menjadi sugar daddy di novel-novel dewasa. Jenna mengerjap. Dia yakin tadi sudah bangun dari tidurnya. Tapi kenapa para pria dalam cover novel tiba-tiba keluar ke dunia nyata? Dia melihat pria lain di belakang pria itu. Wajahnya hampir mirip, tapi lebih cuek dan tidak mau melihat Jenna. Tipikal pria yang digilai oleh banyak wanita."Ehem!"Jenna terkesiap. Ternyata ada orang lain lagi di sebelah dua pria yang memiliki vibes sugar daddy itu. Dia melirik siapa pelaku yang berdehem tadi. Dan saat itulah, Jenna tertegun.Sejak kapan Kala memiliki mata berw

  • Dari Musuh Menjadi Suami   5. Calon Istri?

    Seperti slow motion di film-film, Jenna berlari ke arah Kala dan menerjang pria itu sambil melayangkan pukulan ke wajah. Otaknya tidak bisa berpikir dengan jernih. Tangannya digerakkan oleh amarah yang menggebu-gebu."Aduh!"Barulah ketika Kala mengerang dan menangkap tangannya, Jenna seketika sadar. Apa yang baru saja dia lakukan? Dia menoleh ke arah Bu Fera yang melotot dengan mulut menganga, begitu juga dengan staff lain yang ada di ruangan itu."Mati aku," gumam Jenna setelah sadar apa yang telah terjadi. Kakinya refleks mundur dengan mata membelalak. Bagaimana jika Kala menuntutnya? Tapi ngomong-ngomong, pria itu sedang apa di ruangan HRD?"Aku..." Jenna langsung berbalik dan bersiap untuk berlari, sampai tiba-tiba tubuhnya melayang. "Aaaaaa, apa-apaan ini?!"Kepalanya berada di bawah dan matanya bersirobok dengan punggung Kala yang baru Jenna tahu begitu lebar dan terlihat kokoh. Hah? Kenapa dia baru tahu?"Kalajengkiiing! Turunin nggak? Kenapa kamu ngangkat aku kayak karung ber

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status