Dua bola mata hijau tampak beredar, saat salah satu kakinya mulai menjamah tanah kota Lyon, Prancis. Ia terlihat masif, mencari-cari seseorang dengan segala ketakutan. Dua buah mobil mewah mendekat, lantas, terlihat dua sosok pria tangguh yang sangat ia kenali.
"Daddy!"tegurnya serak. Melangkah turun dari supersonic jet bertuliskan The Morgan.
"Megan!"balas pria itu dengan langkah nya yang cepat. Memeluk putrinya erat-erat dan memerhatikan pihak keluarganya dan Alexander, pemilik Supersonik jet yang menghantarkan mereka lebih cepat ikut turun.
"Alexander, bagaimana Maxent?"tanya Lorna pucat.
"Presiden tertembak, aku dengar gadis yang bersamanya anak Presiden Jeff. Aku yakin dia di rumah sakit sekarang,"jelas Alexander.
Playlist: Zedd - I Want You To Know ft. Selena Gomez••••••Megan mengepal tangannya, wajah gadis itu pucat. Ia tidak berkutik duduk tegap di sudut ruangan. Sesekali ia melirik pada Markus, pria itu sedang membersihkan lukanya. Ia mendapatkan banyak bekas cakaran dan beberapa lebam di bagian yang sulit ia jangkau.Markus menoleh ke arah Megan, membuat ia langsung beralih pandang. Ia tampak santai, menenggak minuman manis yang sejak tadi ia pegang."Kau puas?"tanya Markus."Tentu saja belum,"balas Megan sarkas. Markus tersenyum, berjalan mendekati gadis itu perlahan.
Playlist: Ruelle - Live Like Legends••••Fireoval tampak sibuk, entah berapa puluh karyawan lalu lalang sejak tadi, melewati Markus yang bersandar di sisi supercars nya. Ia terlihat santai, menghisap ujung rokok, memerhatikan semua orang dibalik kacamata hitam bermerk miliknya."Apa yang kau lakukan!"teriak seseorang di sisi kanan. Markus tidak menoleh, ia asik, menyebukan asap rokok dari mulutnya. Hingga mendengar suara langkah kaki melangkah lebih dekat dan cepat."Lepaskan aku berengsek!!"amarah Axel meluap, setelah seorang pria asing menarik dan melempar tubuhnya hingga membentur mobil. Ia nyaris saja jatuh.
Playlist : Maroon 5 - Animals•••Megan mengeluh, merasakan dingin air menyentuh setengah kakinya. Ia sedikit membungkuk, menatap ke dalam kolam cukup lama. Memerhatikan bayangan wajahnya samar di dalam sana. Megan menyadari bahwa saat ini Markus adalah pemiliknya. Apapun yang terjadi, Markus punya alasan untuk menariknya kembali, menyeret keras-keras ke dalam pelukan hangat nya."Apa yang kau lakukan di sana?"tanya seseorang, siaga memecah lamunan gadis itu. Megan menoleh cepat, memeriksa suara baritone yang ia dengar begitu dekat."Markus!""Kau bisa
Playlist: Fall Out Boy - Centuries•••••Satu unit black van keluar dari mansion Markus, tampak bergerak cepat. Taylor mengedarkan mata pada dua pria yang mengapit tubuhnya. Memastikan senjata laras panjang yang mereka pegang, lalu beralih pada pria yang duduk menghadap depan, pria dengan potongan rambut klasik Pompadour meliriknya dari spion, sambil menggerakkan handgun jenis revolver."Aku harap, kau tidak melakukan hal bodoh seperti tadi pagi,"peringat pria itu. Menatap dua bola mata Taylor lewat spion."Hal bodoh itulah
Playlist: Alec Benjamin - Let Me Down Slowly ( cover ) •••••"Jadi, kau penasaran dengan saran ku?"tanya Alexander, menatap serius. Markus mengulum bibir, mengedarkan mata nya ke arah Billy dan Milla yang duduk di hadapannya."Ya! Megan tidak ingin menikah,"keluh Markus berat."Alasannya?"tanya Milla cepat."Trauma. Megan takut jika sesuatu hal terjadi di pernikahannya seperti kemarin,"ulas Markus, mencoba mengambil kesimpulan dari apa yang pernah mereka bicarakan.
Playlist : Avril Lavigne- Head Above Water••••••"Berkas pernikahan mu selesai!"pesan Alexander dengan pesan teks yang terkirim langsung ke ponsel Markus. Pria itu tersenyum tipis, melirik ke arah Megan yang masih tertidur pulas di ranjang. Licik memang, namun sangat di sayangkan karena hal itulah yang mampu membuatnya menarik dan menekan Megan dalam satu ikatan kuat yang tidak akan pernah ia lepas. Markus bersumpah, menjanjikan kesetiaan untuk gadis itu."Kau mau kemana?"tegur Megan, mendadak sadar dari tidurnya. Mengerjipkan mata, menatap lekat sosok
Playlist : Camila Cabello - Never Be the Same••••"Sir, muatan siap!"tegur seorang pria tinggi, yang berdiri tegak sekitar dua meter dari Fabizio."Bagaimana dengan orang-orang yang ikut di dalam kapal?"tanya Fabizio."Mereka sudah berada di pinggir perairan, sir,"jawabnya lagi. Fabizio mengangguk pelan, meraih ponsel miliknya untuk mengabari Markus."Aku akan melepaskan kapal selam nya jika kau sudah mentransfer uang nya,"jelas Fabizio seraya menatap ke arah pintu."Uang m
Megan mengepal kedua tangannya. Melangkah menjauh menuju utara backyard mansion. Ia berdiri tegap saat sampai di pinggir kolam kaca seluas empat meter yang terhubung dengan galeri mobil Alexander."Megan,"tegur Markus, membuat gadis itu menoleh."Begini Kah caramu memperlakukan ku?"tanya Megan lantang, memerhatikan Markus mendekat."Semua akan mudah jika kau tidak menolak!""Aku sudah katakan alasanku, kau tidak berhak memaksaku!"pertegas Megan, mengepal kedua tangannya lekat. Menatap tajam tanpa berpaling dari Markus sedikitpun."Alasanmu yang membuatku harus bertindak licik,"jawab Markus, memandangi wajah Megan yang kini berada di hadapannya cukup dekat.