Share

Chapter 19

Vanilla tahu, begitu ia menjejakkan kaki ke kantor pasti ia akan dibombandir kanan kiri. Mau bagaimana lagi, peristiwa semalam ternyata telah viral. Ada beberapa pengunjung restaurant yang menguploadnya ke media sosial. Nama belakang keluarganya dan juga keluarga Bumi tentu saja sangat dikenal di negeri ini. Bermacam komenan pro dan kontra atas aksi heroiknya, saling bertumpang-tindih dikolom komentar. Ia sama sekali tidak berniat membacanya. Ayahnya berpesan, kalau ia belum sanggup menerima kenyataan, maka jangan mencari tahu dari pada nanti akan sakit hati sendiri. Tidak perlu mendengar komentar orang lain karena yang tahu benar tidaknya masalah itu ya diri kita sendiri. Yang menjalani hari-hari ke depannya ya kita sendiri juga. Jadi buat apa memusingkan pendapat orang lain? Vanilla menarik napas panjang dua kali sebelum memasuki kantor dan berjalan lurus ke pantry. 

Pantry masih sepi. Wajar saja hari ini ia datang lebih cepat tiga puluh menit dari biasan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status