Share

Pertemuan

Kondisi Andi semakin hari semakin membaik walau ia kini hanya berbaring di atas kasur rumah sakit. Tuti dan Gita tidak pernah menunggui Andi di rumah sakit. Mereka sedang bersenang-senang menghamburkan uang dari Kenzo. Dokter yang melakukan visit ke ruangan Andi pun sangat iba melihat pria itu. Andi seperti seorang pria yang sebatang kara di dunia ini, tanpa ada yang menungguinya saat di rawat di rumah sakit. Bahkan untuk makan, Andi di suapi oleh perawat yang berjaga. Untuk urusan buang air kecil dan buang air besar, perawat memasangkan diapers lansia pada Andi.

"Riani!" Gumam Andi saat ia terbangun dari tidurnya.

Air matanya menetes dari sudut matanya. Walau pun dirinya sakit gangguan jiwa, tapi Andi sangat ingat jika Riani adalah putri kesayangannya. Matanya semakin layu ketika melihat kursi tunggu di samping ranjangnya masih kosong juga.

"Bapak berharap kamu ada di sini. Kamu ke mana, Nak?" Isak Andi dengan suara yang memilukan.

Andi terus menangis terisak seorang diri di ruangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status