Share

regret

Kendaraan yang berlalu-lalang di bawah sana terlihat begitu kecil di mata biru Nathan. Seakan hal tersebut adalah pemandangan terindah, atensi pria itu tak sedikit pun beralih dari rapatnya lalu lintas yang ia lihat dari rooftop rumah sakit tempat ia bekerja. Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya mengapit sebatang rokok yang masih menyala. Matahari yang sudah meninggi seakan terabaikan begitu saja.

"Kamu di sini? Semua orang mencarimu, dr. Nathan!" pertanyaan dari suara yang begitu akrab di telinga pria pirang itu sama sekali tidak mengganggunya. Nathan hafal di luar kepala suara berat yang berasal dari belakang punggungnya; tentu suara Arvi.

"...."

Nathan memilih tidak menjawab. Ia justru kembali menghisap sebatang nikotin yang terselip di celah jarinya dengan mata terpejam, kemudian mengembuskan asapnya di udara. Mata biru itu kembali terbuka, pandangannya menerawang jauh di atas awan.

"Sejak kapan kamu menjadi perokok?" Arvi yang kini sudah berdiri di sampingnya kembali b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status