Share

55

Author: pipitxomi
last update Last Updated: 2025-08-07 01:11:24

Ada sebuah rumah kecil di pinggiran kota lain. Lingkungannya cukup ramai. Anak-anak kecil berlarian, bermain layangan, para tetangga keluar untuk bergosip, ada ibu-ibu yang meneriaki anaknya, juga bapak-bapak yang bermain catur dan merokok sambil menggoda para gadis dan janda muda.

Hanya ada satu rumah yang pintunya jarang dibuka dan penghuninya jarang keluar. Suasana rumahnya agak suram. Rumput dibiarkan tinggi. Cat rumah dan pagarnya juga kusam. Televisi di depannya dibiarkan menyala, tanpa ada yang menonton. Bungkus sisa makanan berserakan di atas meja. Sepatu dan sandal tidak pada tempatnya.

Di atas sofa, seorang wanita duduk dengan malas. Wajahnya ditutup masker. Hanya menyisakan matanya yang indah, fokus membaca berita di sosial media sambil sesekali bergumam kesal karena keramaian di depan.

Sedang asyik menggulir layar, tiba-tiba matanya menangkap sosok yang sangat dikenalnya. Sontak, dia duduk dan menegakkan punggungnya, melepas maskernya, lalu berseru, “Itu Bintang? Tidak mun
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dear Suami Butaku   55

    Ada sebuah rumah kecil di pinggiran kota lain. Lingkungannya cukup ramai. Anak-anak kecil berlarian, bermain layangan, para tetangga keluar untuk bergosip, ada ibu-ibu yang meneriaki anaknya, juga bapak-bapak yang bermain catur dan merokok sambil menggoda para gadis dan janda muda.Hanya ada satu rumah yang pintunya jarang dibuka dan penghuninya jarang keluar. Suasana rumahnya agak suram. Rumput dibiarkan tinggi. Cat rumah dan pagarnya juga kusam. Televisi di depannya dibiarkan menyala, tanpa ada yang menonton. Bungkus sisa makanan berserakan di atas meja. Sepatu dan sandal tidak pada tempatnya.Di atas sofa, seorang wanita duduk dengan malas. Wajahnya ditutup masker. Hanya menyisakan matanya yang indah, fokus membaca berita di sosial media sambil sesekali bergumam kesal karena keramaian di depan.Sedang asyik menggulir layar, tiba-tiba matanya menangkap sosok yang sangat dikenalnya. Sontak, dia duduk dan menegakkan punggungnya, melepas maskernya, lalu berseru, “Itu Bintang? Tidak mun

  • Dear Suami Butaku   54

    Berita tentang Charles yang telah sembuh menyebar seperti serbuk sari yang tertiup angin. Dalam sehari, entah berapa kali Thomas mengangkat panggilan dan menjawab pertanyaan dari para kolega dan pelaku bisnis lainnya. Belum lagi menyelesaikan pekerjaan dari Charles yang tidak pernah sepi. Ini membuatnya semakin sibuk. “Tuan, apa Anda akan berangkat sekarang?” tanya Thomas saat Charles mempersilakan dirinya masuk.Charles melirik jam. “Pertemuannya sekarang?”“Iya, Tuan. Para direktur dan komisaris sudah siap. Hanya menunggu Anda.”Charles menghela nafas. Dia menyimpan pekerjaannya, merapikan berkas, lalu bertanya, “Apa yang mau dibahas?”“Tentang persiapan ulang tahun perusahaan satu minggu lagi. Seperti biasa, mereka akan mengundang seorang artis dan menyewa ballroom. Sedangkan untuk pegawai umum, manajer sudah menyiapkan lomba dan hadiah untuk mereka.”“Ayo berangkat!” Charles berdiri, merapikan pakaiannya, dan pergi diikuti Thomas di belakangnya.Thomas berjalan dengan patuh, bera

  • Dear Suami Butaku   53

    “Kakek, makanlah yang banyak! Jarang-jarang kakek datang kemari. Ayo makan!” Bintang meletakkan berbagai macam lauk di piring Jonathan.Perempuan melayani Jonathan dengan baik dan tatapannya tampak tulus.Bagaimana tidak? Seumur hidup, dia tidak pernah mendapat kasih sayang keluarga yang dia harapkan.Kedua orang tuanya hanya fokus pada kakaknya. Nilai sekolah Luna lebih baik. Kakaknya cukup cerdas dan terkenal lincah. Selain itu, Luna memang memiliki fisik yang lebih baik darinya. Luna lebih tinggi darinya. Kulitnya lebih putih. Dan, bahkan kuku-kukunya selalu terawat bersih.Dibandingkan dengan dirinya, Bintang seperti debu.Tidak seperti Luna, Bintang harus tekun untuk bisa mendapatkan nilai A. Buku-bukunya dipenuhi coretan untuk memudahkannya mengingat. Tingginya juga rata-rata, tidak istimewa. Jika Luna memiliki kulit putih cerah, maka Bintang harus puas dengan kulit kuning langsat. Itu karena dia harus bekerja sepulang sekolah.Dengan perbandingan-perbandingan itu, orang tua mer

  • Dear Suami Butaku   52

    Perjalanan bisnis itu akhirnya berakhir. Pesawat yang ditumpangi Charles dan Bintang mendarat dengan mulus pada sore hari. Pasangan suami istri itu turun dari pesawat dan memasuki mobil.Bintang merasa sangat lelah. Bukan hanya karena perjalanan yang cukup lama, tapi juga karena suaminya yang kuat terus-menerus mempermainkannya. Sekarang, setelah tiga hari di hotel dan dua hari perjalanan, tubuhnya sangat lemas.“Tidurlah sebentar. Aku akan membangun kamu nanti,” ucap Charles dengan lembut. Tangannya meraih kepala Bintang dan membiarkannya bersandar di bahunya “Hmm, aku sangat lelah, capek, lemas. Ini semua gara-gara kamu!” Bintang marah, tapi dia terlalu lemah dan akhirnya menjatuhkan tubuhnya ke arah Charles seperti jeli, lembek tapi lembut.“Iya, aku minta maaf. Aku tidak akan melakukannya lagi.” Tentu saja itu hanya janji palsu. Charles tidak yakin dia bisa menahan diri di dekat Bintang. Pertama, Bintang adalah istrinya yang sah. Kedua, dia sudah menunggu lama untuk bisa memilik

  • Dear Suami Butaku   51

    “Nona, Tuan Charles sudah tiba di lobi.” Asisten Laura segera melaporkannya sesuai perintah nona besarnya tadi pagi.Laura menoleh ke arah jam. “Dia terlambat lima menit.”Setelah menormalkan jantungnya, dia berbalik menuju kursinya. “Siapkan kopi dan camilan!”“Baik, Nona.” Perempuan empat puluh tahun itu mengangguk, lalu keluar untuk mengurus permintaan bosnya.Saat pintu tertutup, Laura mulai membuka berkas dan mempelajarinya, menambahkan beberapa catatan yang diperlukan, dan merevisi beberapa hal. Meskipun hatinya tidak tenang, tapi di permukaan, Laura menekan semua kegelisahannya.Suara pintu diketuk membuatnya menengadah. “Masuk!”Pintu terbuka dan masuklah seorang pria. Tinggi, tampan, berwibawa, dan cerdas adalah sedikit dari definisi yang bisa Laura sebutkan untuk sosok Charles. Tatapan pria itu dingin dan tajam, tampak tidak ingin diganggu. Tanpa sadar, Laura menelan ludahnya.“Di mana Tuan Sean?” Suara Charles dalam dan magnetis.Jantung Laura sontak berdebar kencang. Kakin

  • Dear Suami Butaku   50

    “Dasar cucu durhaka! Kamu sudah sembuh bukannya datang ke sini, malah main-main ke rumah Sean! Aku yang sudah tua sampai terkejut. Untung saja aku tidak punya penyakit jantung!!”Jonathan menelepon pagi-pagi untuk memarahi cucu kesayangannya.Charles masih bergelung dengan selimut saat Jonathan meneleponnya. “Aku bisa menyiapkan dokter jantung terbaik untukmu,” jawab Charles enteng.“Heh, perhatikan kata-katamu, anak muda! Sekarang, cepat alihkan ke panggilan video. Aku ingin melihatnya!” perintah Jonathan.“Kakek, apa kakek yakin ingin melihatku sepagi ini? Bukan masalah. Hanya saja, aku takut kakek akan otomatis merindukan nenek. Kalau itu sampai terjadi, aku tidak bisa menolongmu.”“Ap-apa??!”“Aku tidak ingin memamerkan kemesraan ku dengan Bintang. Semalam, kami…”“Cukup! Hentikan! Tidak tahu malu! Besok, kalau pulang, dari bandara langsung ke rumah. Titik!”Dan Jonathan menutup panggilannya begitu saja.Charles tersenyum lebar. Hatinya puas menggoda kakeknya. Dia Pun meletakkan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status