Share

Sekolah Baru

Saat adzan subuh berkumandang, Rahma membangunkan Della. Dia memasuki kamar Della, kemudian menyalakan lampu kamar sebelum membangunkan Della.

"Nak, bangun! Udah ubuh!" Ucap Rahma sambil menepuk-nepuk tubuh Della dengan penuh kasih sayang.

"Iya, Bu!" Della yang merasa dibangunkan oleh ibunya langsung bangun dari tempat tidurnya. 

Dia mengambil air wudhu, kemudian segera melaksanakan salat subuh.

"Assalamualaikum warahmatullah, assalamualaikum warahmatullah." Setelah itu dia berdzikir dan kemudian mengangkat kedua tangannya. "Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku beserta dosa kedua orang tuaku, lindungilah kami, semoga kami selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan dunia akhirat. Ya Allah, semoga aku betah di sekolah baruku, lancarkanlah aku dalam menuntut ilmu. Aamiin, aamiin, ya rabbal 'alaamin." 

Setelah selesai salat, dia kembali melipat dan menyimpan mukenanya di tempat semula. Tida lupa juga, dia membersihkan kamarnya, yaitu dengan menyapu lantai serta merapikan tempat tidurnya. 

Saat jam menunjukkan pukul enam pagi,Della segera melakukan ritual mandi paginya. 

Sekarang, jam setengah tujuh. Della sudah mulai bersiap-siap, mulai dari memakai kerudung, sarapan, dan memakai sepatu. 

"Ibu, aku berangkat dulu, ya." Della mencium punggung tangan ibunya. Kemudian dia keluar rumah, 'tak lupa juga mengucapkan salam.

Ayahnya tadi pagi sudah mulai berangkat kerja, jadi hanya ada ibunya saat Della akan pergi ke sekolah.

Della pergi ke sekolah

dengan berjalan kaki, karena jarak rumah dan sekolahnya yang begitu dekat.

"Assalamualaikum, kamu penduduk baru di sini, ya?" Tanya sesoorang saat Della baru saja keluar dari pagar rumahnya.

"Waalaikumsalam, iya aku baru aja pindah ke sini dua hari yang lalu," jawab Della.

"Oh gitu, kamu sekolahnya di madrasah aliyah negeri satu juga, kan?" 

"Iya, aku sekolah di sana, ini pertama kali aku masuk di madrasah sana dan aku kelas dua." 

"Wah, aku juga kelas dua di madrasah di sana. Iya udah, ayo berangkat bareng. Eh sebelumnya nama kamu siapa? Sampai lupa belum tanya nama." 

"Namaku Della, kalau nama kamu?" Della kembali bertanya.

"Nama aku Nisa, semoga kita bisa berteman dengan baik." 

"Iya, Nisa, ayo berangkat!" Mereka berdua mulai melangkahkan kakinya menuju ke madrasah. Mereka di jalan sambil mengobrol-ngobrol.

Ternyata menjadi murid baru selalu membuat khawatir, banyak siswa-siswa lain yang memandang Della dengan heran. Mungkin karena pertama kalinya melihat Della ada di madrasah ini. 

Sesampainya di kelas, Della juga menjadi pusat perhatian seisi kelas.

"Kamu duduknya sama aku ya, kebetulan aku juga sendiri," ucap Nisa yang diangguki oleh Della dengan senyuman tulusnya.

'Kring kring kring' 

Setelah satu menit bel masuk berbunyi, ada ibu guru yang memasuki ruangan kela kelas sebelas IPA tersebut. 

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." 

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Seisi kelas menjawab salam ibu guru tersebut dengan penuh semangat.

"Hari ini kita kedatangan murid baru, ya? Silakan kamu ke depan kelas untuk memperkenalkan diri," ucap bu guru tersebut mengarah ke Della. 

"Assalamualaikum teman-teman, perkenalkan namaku Della Anynda Putri, kalian bisa memanggilku Della. Salam kenal semua, semoga bisa berteman dengan baik." Della memperkenalkan dirinya sebatas nama saja di depan kelas.

"Waalaikumsalam, salam kenal, Della" jawab salah satu siswa.

"Baik, ada yang mau ditanyakan?" 

"Tidak ada, Bu." 

"Sekarang silakan duduk kembali, Della," ucap bu guru tersebut.

"Sekarang persiapan upacara ya, kalian langsung ke lapangan saja." 

Siswa-siswa mulai berhamburan keluar kelas untuk mengikuti upacara rutin tiap minggu.

'Bruk' 

Saat upacara selesai, tiba-tiba Nisa jatuh pingsan. 

"Tolongin, ya," ucap Della pada teman disampingnya.

Kemudian, Della, Nisa, dan teman satunya yang bernama Rena sedang berada di uks.

"Kamu udah kenal lama dan dekat dengan Nisa, ya?" Della bertanya.

"Iya, kita berteman dekat dari awal masuk kelas sebelas," jawab Rena.

"Oh gitu, ya." 

"Iya, aku dekat dengan dia juga awalnya karena kita mempunyai hobi yang sama, yaitu menulis," ucap Rena.

"Wah, aku juga hobi menulis. Karena aku ingin suatu saat menjadi penulis yang terkenal," balas Della.

"Cita-cita yang bagus, aku sama Dila juga ingin seperti itu. Semoga kita akan menjadi penulis terkenal ya, suatu saat nanti," ucap Rena penuh dengan percaya diri sambil tertawa. 

"Kamu suka nulis apa, Ren? Tentang kisah cinta kamu, ya?" 

"Kisah cinta gimana deh, Del?" 

"Ya kisah cintamu dengan pacarmu, lah." Ucapan Della mampu membuat Rena tertawa terbahak-bahak.

"Mana ada aku punya pacar, Del." Rena masih tertawa seraya memukul-mukul Della, biasalah perempuan kan gitu.

"Emang kamu gak pengen pacaran?" 

"Enggak, Della. Pacaran kan dosa, jadi aku gak mau ngelakuin itu. Emang kamu sekarang punya pacar?" 

"Enggak sih, Ren. Tapi aku pernah pacaran." 

"Aduh." Nisa tersadar sambil memegangi kepalanya.

"Kamu gak apa-apa, Sa?" Tanya Rena yang terlihat khawatir.

"Gak apa-apa, Ren. Tadi waktu baru dibuat bangun pusing, tapi ini udah lumayan."

Della dan Rena menemani Nisa di uks sampai waktu istirahat.

"Kalian gak ke kantin?" Tanya Della.

"Iya,  nanti ke kantin, Ra. Tapi kita mau salat duha dulu di masjid depan," jawab Nisa.

Della terdiam setelah mendengar perkataan Nisa barusan, sungguh malu dirinya. Ternyata masih ada orang yang berusaha melakukan sunnah-sunnah di tengah kesibukan.

"Kamu mau ikut kita salat duha ke masjid depan dulu atau mau langsung ke kantin?" Pertanyaan Rena yang membuat Della bingung.

"Em ..., aku ikut kalian salat duha dulu, deh," jawab Della setelah beberapa detik dia memikirkannya, apa salahnya mencoba kebaikan baru? Bisa saja akan menjadi kebaikan yang akan membuat kita candu. 

Mereka bertiga langsung melangkahkan kaki keluar dari UKS dan menuju ke masjid depan madrasah.

Hati Della seperti tergores lagi saat dia memasuki area masjid. Banyak siswa dan siswi yang memilih untuk melakukan salat duha terlebih dahulu daripada ke kantin. Della  merasa sangat beruntung pindah sekolah ke sini. 

"Kalian selalu salat duha ya tiap istirahat?" Tanya Della setelah selesai melaksanakan salat duha. 

"Iya, kita selalu salat duha di waktu istirahat. Kalau salah satu diantara kita haid pun, kita tetap ke masjid. Yang satu nungguin di luar, intinya kebersamaannya gitu, sih," jawab Nisa.

"Masya Allah, aku salut sekali dengan kalian berdua. Beruntung banget aku bisa kenal kalian." Della sangat kagum dengan Nisa dan Rena.

"Iya udah ayo ke kantin, keburu masuk nanti." Nisa menggandeng tangan Della dan Rena untuk menuju ke kantin 

Jangan menyia-nyiakan kesempatan yang telah Allah berikan kepada dirimu untuk memperbaiki diri. 

Akan tetapi, gunakanlah kesempatan tersebut dengan sebaik mungkin, karena itu adalah kesempatan yang luar biasa.

Nikmati proses dirimu untuk menjadi lebih baik.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status