Share

Curiga

“Kamu pulang sama siapa, Nduk?”

Pelukan erat yang sangat dirindukan selama ini masih belum dilepaskan, dekapan yang menjadi obat dari segala kesakitan yang dia alami selama berada jauh di tempat orang, inilah surganya, inilah tempat dia ingin tuju ketika dirinya dalam ketakutan. Pelukan hangat seorang ibu. 

“Ayo masuk dulu, ya Allah mimpi apa Ibuk tadi malam, kok pulang ndak ngabari to, Nduk.” 

“Dinar kangen Buk, kangen sama Ibuk dan Arfa, jadi mutusin pulang saja, sendiri aja kok Buk. Mau sama siapa memangnya.” Pelukan dileraikan, Dinar masih menggandeng lengan Kinanti erat, sifat manjanya akan keluar ketika dia sedang ingin menyalurkan rindunya. Kinanti membawa putrinya ke dapur, menyuruhnya duduk dan mengambilkan wedang ronde kesukaan Dinar juga bolu kering buatannya. 

“Kapan hari Ibuk ngimpi, Kowe moleh gowo jodoh. Diganjal dulu perutnya biar ndak sakit, kena angin malam di bus kan, takut masuk angin.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status