Share

Dipaksa Belanja

Suara Nora bergetar, ia berdiri tegak di ambang pintu seperti patung. Dua cawan kaca berisi kopi sudah pecah menjadi serpihan kecil di bawah kakinya. 

Dirham berdiri dan segera menuntun Nora untuk duduk di sofa. Jehan mengumpulkan pecahan cawan di atas lantai. 

“Mama tidak mau memiliki anak seorang pembunuh, Mama tidak pernah mengajarimu menjadi penjahat, Am.” Tangis Nora sudah terhambur bersama kalimat kecewanya. Dirham memegang tangan ibunya kuat, meskipun Nora mencoba melepaskan.

“Am bisa jelaskan semuanya, Ma. Ini tidak seperti yang Mama dengar.” Dirham memejamkan mata, hari itu istrinya yang salah faham, sekarang ibunya pula.

“Mama gagal jadi ibu, Mama merasa bukan ibu yang baik kalau sampai itu terjadi, Am. Kamu satu-satunya anak Mama yang ada sekarang, Mama gagal mendidikmu.”

Tangis Nora semakin keras.

“Ada apa ini, Am?” Adam yang baru selesai member

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status