Share

29. Bapak Belum Mengenal Saya

Aldan berjalan menuju ke lantai dimana ruangan bagian divisi keuangan berada, tetapi di tengah perjalanan dia bertemu dengan Lukman Wafa, sekretaris Ceo.

“Selamat pagi, pak Lukman,” sapa Aldan dengan senyuman kecil.

Lukman malah tersenyum miring dengan sorot mata merendahkan, “Bagaimana rasanya digebukin?”

“Jadi Bapak yang menyuruh mereka buat menghajarku?” Aldan berpura-pura terkejut, tetapi hatinya saat ini tengah tertawa karena Bahri dan Dani sudah membohongi Lukman.

“Kemarin belum seberapa. Aku bisa lebih kejam dari kemarin ... Cium kakiku jika kamu gak ingin tubuhmu dihajar lagi,” ucap Lukman tersenyum tipis.

Aldan lagi-lagi berakting. Dia syok dan matanya melebar menatap Lukman.

“Salahku apa pak? Kenapa Bapak tega menyuruh preman buat menghajarku?” tanya Aldan dengan suara sedikit nyaring, sengaja agar karyawan lainnya mendengar.

Sementara Lukman terlihat gelisah dan gusar ketika karyawan lainnya mulai diam-diam menguping, salah satunya adalah Rangga.

“Tutup mulutmu,” kata Lukm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status