Share

16. Pedang Sawer Geni

Empu Jagat Trengginas memandang ke arah danau yang tidak jauh dari air terjun. Kedua tangan terentang, mantra dia lantunkan, tiba-tiba bumi berguncang seperti gempa. Empu Jagat Trengginas bergeming guncangan dahsyat tersebut tidak membuatnya beralih tempat, dia mengentakkan kaki kanan ke tanah di dekat danau.

Blar! Blar! Pyash! Byur! Tras!

Tanah seperti terbelah, air danau masuk ke dalam belahan tanah tersebut. kemudian Empu Jagat Trengginas kembali mengentakkan kakinya beberapa kali, tanah yang telah kering itu seperti naik membentuk bukit kecil. Kedua tangan menyatu ke depan, terlihat sebuah cahaya biru menyembul di tengah. Empu Jagat melempar ke arah danau kering. Blar! Cahaya biru tersebut menjadi percikan api biru.

“Uhuk!” Empu Jagat Trengginas kembali, muntah darah, kali ini lebih banyak, tubuhnya lemas, dia tersungkur ke tanah. “Celaka, tenagaku sudah terkuras habis!” Lelaki tua tersebut mengatur napas yang putus-putus.

Bersamaan dengan itu, tanah kembali
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status