Share

17. Madhavi Menggoda Khandra

Kerajaan Baskara

Masa lalu memang akan membuat seseorang tetap mengingat. Bukan berarti tidak dapat berjalan maju, hanya saja sebagai lonceng akan sebuah sebab akibat sebuah perjuangan. Begitu pun Khandra tidak mungkin dia melupakan begitu saja masa lalu. Usai pertempuran sengit antara guru dan kakak seperjuangan, Khandra tidak lagi bersua Empu Jagat Trengginas, entah ke mana lelaki tua itu pergi.

'Guru,' bisik Khandra ketika tidak sadar mengingat wajah tua berjanggut putih.

Cuaca siang itu terasa panas, Khandra mengusap peluh yang membasahi kening. Dia memejamkan mata menghilangkan segala ingatan yang mampir. Dia menoleh ke arah tanah lapang tempatnya berlatih pedang. Beberapa anak buahnya terkapar tanpa daya, kelelahan. Sama seperti dirinya, napas kembang kempis. Tangannya meraih kendi yang berada di atas meja kayu. Dia meneguk airnya beberapa kali.

"Senapati Khandra," panggil seorang wanita, suara terdengar mendayu-dayu bak alunan kidung indah.

KarRa

Jangan lupa klik + untuk menambahkan novel ini ke dalam rak, sertakan juga review yang mendukung agar author semangat up date ya, terima kasih ☺🙏

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status