Share

15

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2025-07-09 08:06:39

Wanita itu salah perhitungan ingin menyakitiku, tapi akan kuikuti alur permainannya dan kubiarkan dia bersenang-senang. Mungkin dia ingin membunuhku tapi aku tidak akan dipatahkan oleh ancaman dan sedikit kesakitan.

"Jadi kau ingin membunuhku sekarang?!"

"Aku akan melakukan, akan kucor mayatmu di balik di dinh, sehingga tidak akan yang menyadari kalau aku membunuh seseorang."

"Kalau begitu tunggu apa!"

"Aku akan memberimu harga betapa sakitnya konsekuensi menggoda suami orang!" Wanita itu mendekatkan wajahnya sambil tertawa tapi aku yang membencinya, mengingat betapa sakitnya kematian suamiku langsung meludahi wajah wanita itu sembari menghantamkan kepalaku ke hidungnya.

Gubrak!

Wanita itu terjengkang, jatuh menabrak tumpukan papan yang tergeletak di lantai, hidungnya berdarah, ia menjerit, salah satu pria yang memegangiku sigap menolongnya, membantunya berdiri dan memberinya sebuah sapu tangan untuk mengelap darah dari hidungnya.

"Pukuli dia, masukkan dia ke dalam bak mandi dan tu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Michellyn
lanjut,bikin penasaraan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   20

    Malam terasa begitu panjang, aku tak mampu memejamkan mata karena antusias menunggu apa yang akan terjadi di hari esok. Menunggu kabar ledakan hubungan antara Tuan Ghazali dan istrinya. Sambil meneguk coklat panas dari cangkir aku duduk di sisi jendela. Dari atas apartemen, kota terlihat cantik dengan lampu kelap-kelip keemasan menyemarakkan suasana malam, barisan kendaraan di jalan raya seperti mainan kecil sementara gedung-gedung berbaris menciptakan harmoni yang rapi.Sepertinya malam ini akan jadi malam panjang, sementara aku bersemangat menunggu esok hari yang penuh cerita. Pagi menyapa dengan sinar kekuningan dari ufuk timur. Aku bangkit terlalu memeriksa ponsel, harus seperti yang kuduga Tuan Ghazali mengirimkan pesan."Kau tetap harus masuk kerja! Aku masih membutuhkanmu dan peranmu di tempat itu. Aku tidak bisa langsung melemparkan tanggung jawab pada asisten baru yang belum memahami rutinitas dan kebiasaanku. Harus ada orang yang mengajarkan mereka dan memberikan mereka b

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   19

    Tidak membutuhkan waktu lama untuk meraih keberuntunganku. Dalam waktu 2 hari saja Hendra mendapatkan video dan mengirimkannya padaku. Sebuah file dengan muatan 20 MB itu mempertontonkan bagaimana wanita itu merebahkan diri dalam pelukan Hendra, sementara Hendra membalasnya lalu mengecup keningnya. Sepertinya dia tidak sadar kalau pemuda itu mengambil video, Valeri terlihat nyaman sambil memejamkan mata sementara Hendra tersinggung dalam video tersebut. (Ini videonya. Tolong sensor wajah saya dan jangan melibatkan saya dalam masalah anda!)(Tenang saja.)(100 juta ya.)(Iya.)(Dan wanita ini akan kusimpan untukku.)(Silakan saja. Bila perlu usahakan agar dia tetap bersamamu.) Aku tersenyum sambil mengakhiri percakapan. Kupikir aku akan langsung meneruskannya pada Pak Ghazali. Tapi itu akan membuatku menjadi bersalah. Aku harus membuat lelaki itu mengetahui videonya tanpa terlihat kalau aku yang berusaha membuktikan bahwa istrinya bersalah. Aku pikir aku harus mengirimnya dari nomor

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   18

    "Pak?" Aku mengetuk pintu memasuki ruangan pria yang beberapa jam lalu bertengkar dengan istrinya. Apa yang kuhadapi di kantor ini sudah tidak kondusif meski sebenarnya aku tidak terlalu peduli. *Aku ingin memberi kesempatan pada diriku sendiri untuk berpikir dengan jernih, sekaligus melangkah keluar dengan integritas. Jika aku bertahan orang-orang akan menilaiku tidak tahu malu, memberi mereka alasan bahwa aku benar-benar berselingkuh dengan Tuan Ghazali juga, juga membenarkan mereka untuk menghinaku. Jadi, kukemasi barang-barangku ke dalam kotak, mematikan komputer dan mengumpulkan berkas, lalu memasukkannya ke kotak yang sama. "Ada apa Mbak? Mau kemana?" Seorang wanita terlihat heran, kenapa aku berkemas-kemas. "Saya harus pergi dari tempat ini.""Kenapa?""Lebih baik saya mundur daripada ...kau tahu kan, Nyonya Valerie tidak menyukai kehadiran saya, terlebih saya adalah asisten suaminya. Kamu juga pasti sudah dengar isu yang beredar di kantor ini kan?""Aku dengar tapi aku t

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   17

    "Perbuatan yang mana?!' tanya Nyonya Valeri dengan santainya. Seakan dia lupa kalau kemarin dia menganiaya diri ini Dan hampir melenyapkan nyawaku. "Akan kutelepon ayahku sekarang dan kuberitahu apa yang telah kau lakukan. Ia pasti akan sangat marah jika seorang CEO yang dia banggakan melakukan perbuatan rendahan!""Tunggu apa maksudmu!' Valerie panik, dia segera merampas ponsel Tuan Ghazali dari tangan suaminya. "Akan ku beritahu kalau kau memukuli dan hampir menguburkan Arimbi hidup-hidup!""Ayah tidak akan marah karena itu! Dia tahu kalau aku sangat membencinya dan bagaimana sepak terjang wanita ini. Seharusnya kalau Arimbi punya malu dia sudah lama mengundurkan diri mengingat ia telah menerima uang dari ayahmu.""Uang itu tidak ada pada Arimbi! Uang itu ada padaku!" Tuan gak saling berbohong untuk membela diri ini di muka istrinya. Wanita itu semakin meradang saja, nafasnya memburu naik turun dengan jelas. "Kau jangan keterlaluan Mas! Apa kau benar-benar akan memilih wanita itu

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   16

    Dendamku bertumpuk, setelah menghancurkan keluarga dan melenyapkan nyawa orang yang kucintai. Wanita itu memukuliku, menyebarkan gosip, selalu mencurigaiku dan sekarang memfitnahku sebagai pencuri. Ditambah kemarin dia hampir menguburkanku hidup-hidup. Sekarang aku akan menjawab perbuatannya, aku akan membuat dia membayar dengan cara yang lebih keji lagi. *"Kudengar kau berpengalaman dalam bidang ini?" Aku bertemu seorang pria yang berprofesi sebagai escort, gig0l0 pemuas nafsv wanita. Dia cukup tampan, terkenal di kalangan sosialita dan berpenampilan menarik. Selain itu dia terlihat seperti seorang pebisnis yang begitu meyakinkan. Tampilannya rapi, tatanan rambut dan bau parfumnya juga berkelas. "Ya, aku berpengalaman. Tapi siapa targetnya?!'"Wanita ini!" Aku menyodorkan amplop berisi foto Valeri yang sedang duduk di ruang kerjanya. Wanita itu tampak sangat berkarisma dengan perhiasan berlian yang ia kenakan. "Bukankah ini adalah Valeri Sanjaya.""Iya.""Berapa bayarannya.""

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   15

    Wanita itu salah perhitungan ingin menyakitiku, tapi akan kuikuti alur permainannya dan kubiarkan dia bersenang-senang. Mungkin dia ingin membunuhku tapi aku tidak akan dipatahkan oleh ancaman dan sedikit kesakitan. "Jadi kau ingin membunuhku sekarang?!""Aku akan melakukan, akan kucor mayatmu di balik di dinh, sehingga tidak akan yang menyadari kalau aku membunuh seseorang.""Kalau begitu tunggu apa!""Aku akan memberimu harga betapa sakitnya konsekuensi menggoda suami orang!" Wanita itu mendekatkan wajahnya sambil tertawa tapi aku yang membencinya, mengingat betapa sakitnya kematian suamiku langsung meludahi wajah wanita itu sembari menghantamkan kepalaku ke hidungnya.Gubrak!Wanita itu terjengkang, jatuh menabrak tumpukan papan yang tergeletak di lantai, hidungnya berdarah, ia menjerit, salah satu pria yang memegangiku sigap menolongnya, membantunya berdiri dan memberinya sebuah sapu tangan untuk mengelap darah dari hidungnya. "Pukuli dia, masukkan dia ke dalam bak mandi dan tu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status