Share

Tragedi

Tahun-tahun berlalu dengan hal-hal yang selalu sama. Semua terasa datar, biasa saja, dan tak ada yang istimewa.

Sejak hari itu, Hani berubah. Aku tak pernah tahu alasannya menjauh, aku juga tak pernah berani menanyakannya. Kami hanya bertegur sapa seperlunya lalu seperti tak pernah dekat.

Aku duduk memandangi rapor kenaikan ke kelas enam yang baru saja dibagikan. Setelah selama ini hanya berhasil mendapat juara dua, akhirnya aku bisa duduk pada juara pertama. Rasanya tak sabar ingin menunjukkan pada Ibu dan Ayah agar mereka tak hanya menyebut dan membanggakan Kak Nila.

Satu per satu murid lain mulai meninggalkan sekolah. Dari yang dijemput hingga berjalan kaki bersama. Sedang aku, Ayah pasti akan marah kalau mengetahui pulang jalan kaki. Ayah bilang pasti akan menjemput, jadi walau lama aku harus tetap menunggu saja.

Hingga sekolah benar-benar sepi dan hanya aku yang tertinggal sendiri, Ayah masih saja belum datang. Rasa basah yang tiba-tiba dari dala

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status