Share

Bab 18.A

"Apa? Kamu menyebut nama ayahku hahahaha." Putriku tertawa sambil menengadah.

Entah kenapa tiba-tiba menyelusup rasa khawatir tentang kejiwaannya, terlebih ia membenci kedua anaknya karena berasal dari benih Bram.

Oh Tuhan, jangan biarkan putriku menjadi gila, ia harus hidup menjadi perempuan baik seperti yang aku harapkan.

"Ya, aku tahu dia di mana sekarang, Delia, tapi lepaskan aku dulu." Erina bicara sambil merintih.

"Aku tidak peduli sama sekali, baik pada ayahku atau ibuku, yang Kumai adalah kebebasan, aku ingin hidup bebas dan seorang diri, kamu mengerti!" tegas Delia

Jelas saja tenggorokan ini tercekat mendengarnya, mental anakku tidak sedang baik-baik saja.

"Hei kamu, cepat ikat lagi mulutnya aku muak mendengar omong kosong yang keluar dari bibir busuknya," putriku memerintah pada Delia.

Gadis itu menuruti titah putriku, ia kembali mengikatkan kain sehingga ke mulut Erina.

"Kau benar, Mbak, kita sebaiknya tak usah mendengar omong kosongnya, nasibmu dan nasibku sama, sama-sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ni dhe Ay
Lanjuutt...Semangat Up Nyaaa Thor... Siksa Terus Sapai Sekarat Pingsan Dan Sadar Lagiii Dan Sisa Lagi Wanita Jahat Itu Delia Delia... Kok Ikut" Mau Nyiska Yaaa ..Hehehhhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status