Share

Dihukum

Kuswan menghampiri Adhira yang masih berkali-kali menguap dan menggaruk matanya.

“Tumben tidak telat.”

Saat Adhira melintas ke tempat duduknya, aroma khas lavender terendus dari tubuh Adhira, “Kamu kok…”

Kuswan tak berani banyak berkomentar. Dia hanya menduga Adhira menggunakan minyak wangi yang sama dengan Ervan sekarang.

“Apaan sih?”

“Kamu sudah mengerjakan tugas biologi?” dalih Kuswan. “Pinjam dong.”

Raut Adhira langsung berseri. “Tentu saja. Ayo, mau bayar berapa?”

Kuswan langsung manyun. Dia menarik kertas folio tadi dari tangan Adhira. Takjub dengan hasil tulisan tersebut. Bagaimana Adhira bisa menjadi begini rajin sekarang? Dia segera menyalin jawaban ke kertas tugas miliknya. Waktu mereka sudah tidak banyak. Pak Okra tiba saat bel berdering untuk ketiga kalinya.

“Beri hormat!” Suara Ervan yang lantang menertibkan tiga puluh murid dalam satu waktu.

“Selamat pagi Pak Okra!”

“Baik, kemarin ada tugas

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status