Share

Lampu Pijar

Adhira masuk lebih awal hari ini. Langkahnya bahkan dipercepat dengan Kiara yang sengaja memberinya ongkos bus.

“Kak Adhira naik bus saja, Kiara mau lari ke sekolah,” ujar Kiara seraya menyerahkan kartu bus yang biasa selalu dipakainya itu.

“Yakin? Tidak mau ditemani berlari?”

Kiara menggeleng. “Waktu perlombaan tinggal sebulan lagi. Harus latihan tiap hari biar kakinya bisa kuat.”

“Ya sudah, jangan lupa makan juga ya.”

Adhira mengelus kepala Kiara dengan lembut seraya melepaskannya berjalan ke sekolah. Hari ini langit tampak lebih cerah dari biasanya. Bus yang ditumpanginya juga tampak lebih lengang. Adhira mengambil tempat di depan dan tiba di gerbang sekolah setengah jam lebih awal.

Belum banyak murid yang hadir di kelas. Ingvar berpapasan dengan Adhira, tapi kemudian menghindar darinya.

“Ingvar,” sela Adhira. “Kartu aksesmu.”

Ingvar berhenti dan menerim

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status